Disebut Lolos Pilkada karena Permintaan Jokowi ke Megawati, Gibran: Kan Warga yang Milih

Disebut Lolos Pilkada karena Permintaan Jokowi ke Megawati, Gibran: Kan Warga yang Milih

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Nama Gibran Rakabuming Raka akhir-akhir ini santer dibicarakan akan menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Gibran Rakabuming Raka merupakan kader PDIP dan juga anak dari Presiden Jokowi.

Gibran Rakabuming juga akhir akhir ini baru mendapatkan sindiran pedas dari politikus senior PDI-P, Panda Nababan.

Putra Nababan mengungkit kembali masa-masa saat Gibran Rakabuming melaksanakan Pilkada Solo pada tahun 2020.

Pada saat itu ia diundang menjadi narasumber di satu program TV, untuk dimintai tanggapannya jika Gibran menjadi cawapres dari Prabowo Subianto.

Selain mengungkapkan tanggapannya, ia juga menceritakan sejarah mengapa Gibran bisa menjadi Wali Kota Solo.

Ia mengatakan Gibran Rakabuming memenangkan Pilkada Solo karena adanya keistimewaan dari Megawati.

Panda Nababan menceritakan awal mula Gibran menjadi Wali Kota Solo. Ia menceritakan bahwa sebenarnya Wali Kota Solo terpilih bukanlah Gibran namun pasangan Purnomo dan Teguh.

Namun Presiden Jokowi meminta kepada Ibu Megawati agar anaknya yaitu Gibran bisa maju jadi Wali Kota Solo.

Ia juga mengatakan PP 25 itu mensyaratkan paling tidak minimal 2 tahun gabung bersama partai, dan pemilihan wali kota proses dari bawah.

Ia mengatakan, Megawati saking sayangnya dengan Presiden Jokowi dengan hak prerogatifnya diabaikan lah peraturan itu, Panda juga akan sangat menyayangkan jika Gibran benar memilih keluar dari PDIP dan menerima tawaran untuk menjadi Cawapres Prabowo Subianto, tak terbayang olehnya tata krama dan budi pekerti.

“Gak terbayang sama saya tata krama, budi pekerti dengan dalih apa pun sehingga menafikan hal itu,” ujar Panda.

Menanggapi hal ini Gibran Rakabuming, santai dan tenang seperti biasanya.

Gibran memang menyayangkan pernyataan Panda Nababan, namun ia meyakini terpilihnya sebagai Wali Kota Solo telah melalui proses yang ada.

“Ya, silakan diungkit, dikasih tiket, dikasih karpet merah, keistimewaan kalau warga tidak memilih itu saya akan kalah gitu lho. Keputusan ada di warga masyarakat bukan masalah tiket, bukan masalah ini itu. Saya kan sudah sering ngasih contoh anaknya ini itu maju gagal, yang penting kan dari warga, warga nggak memilih kan ya percuma,” ujar Gibran.

Gibran juga merasa semua tahapan di internal partai sudah ia lalui sebelum masuk mencalonkan diri sebagai wali kota.***

Sumber: ayobandung
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita