Demo Pro-Palestina Menjamur di Seluruh Dunia: Ini Bukan Soal Hamas, tapi Kemanusiaan

Demo Pro-Palestina Menjamur di Seluruh Dunia: Ini Bukan Soal Hamas, tapi Kemanusiaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Ratusan ribu demonstran melakukan aksi unjuk rasa di sejumlah kota di Eropa, Timur Tengah, dan Asia untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Aksi ini dilakukan di tengah meningkatnya serangan Israel.

Salah satu unjuk rasa terbesar terjadi di London. Kerumunan demonstran berkumpul di pusat kota untuk menuntut agar Perdana Menteri Rishi Sunak menyerukan gencatan senjata.




“Negara-negara adidaya yang terlibat saat ini tidak berbuat cukup. Inilah sebabnya kami ada di sini, kami menyerukan gencatan senjata, menyerukan hak-hak Palestina, hak untuk hidup, hak untuk hidup, hak asasi manusia, semua hak kami,” kata pengunjuk rasa, Camille Revuelta, seperti dimuat Reuters, Minggu (29/10).

Menggemakan sikap Washington, pemerintahan Sunak tidak menyerukan gencatan senjata, dan malah menganjurkan jeda kemanusiaan agar bantuan dapat menjangkau orang-orang di Gaza.

“Ini bukan tentang Hamas. Ini tentang melindungi kehidupan warga Palestina,” tambah Revuelta.

Inggris mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.

Jumlah korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi 7.650 orang, sebagian besar adalah warga sipil, sejak pemboman Israel dimulai tiga minggu lalu.

Di tempat lain di Eropa, orang-orang turun ke jalan di Kopenhagen, Roma dan Stockholm.

Beberapa kota di Perancis telah melarang unjuk rasa sejak perang dimulai, karena khawatir hal tersebut dapat memicu ketegangan sosial. Namun meskipun ada larangan di Paris, unjuk rasa kecil tetap terjadi pada Sabtu (28/10). Beberapa ratus orang juga melakukan unjuk rasa di kota selatan Marseille.

Ada dukungan dan simpati yang kuat terhadap Israel dari pemerintah Barat dan banyak warga negara atas serangan Hamas, namun tanggapan Israel juga memicu kemarahan, khususnya di negara-negara Arab dan Muslim.

Di Malaysia, sejumlah besar demonstran meneriakkan slogan-slogan di luar Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur.

Di hadapan ratusan ribu pendukungnya di Istanbul, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan Israel adalah penjajah, dan mengulangi pendiriannya bahwa Hamas bukan organisasi teroris.

Warga Irak ikut serta dalam unjuk rasa di Bagdad dan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Sementara pengunjuk rasa Palestina di Hebron menyerukan boikot global terhadap produk-produk Israel.

Di ibu kota Selandia Baru, Wellington, ribuan orang yang memegang bendera Palestina dan plakat bertuliskan "Bebaskan Palestina" berbaris menuju Gedung Parlemen.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita