Beras Mahal dan BBM Naik, Pemerintahan Jokowi Jangan Menyusahkan Rakyat

Beras Mahal dan BBM Naik, Pemerintahan Jokowi Jangan Menyusahkan Rakyat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Dibatasinya masyarakat membeli beras di toko ritel dan membuat masyarakat resah. Seharusnya harga beras tidak mahal dan stok cukup mengingat Indonesia salah satu negara penghasil beras. Pemerintah Jokowi diminta mengutamakan kebutuhan perut rakyat.

Berikut Komentar warga kepada Harian Terbit, Selasa (3/10/2023).

Fifi, Ibu Rumah Tangga:  

Saat ini harga beras terus naik Gak kira-kira harga beras yang terus melonjak. Sudah harganya mahal tapi kualitas berasnya jelek. Herannya juga kenapa instansi pemerintah gak ada yang turun ke lapangan. Setidaknya untuk mengecek kenapa harga beras bisa meroket. 

Saat ini kondisi Indonesia semakin parah. Makin miris denger harga beras meroketnya jauh banget. Untuk instansi pemerintah dimohon untuk meninjau atas kenaikan harga beras yang melonjaknya jauh banget.

Dewi, Ibu Rumah Tangga:

Beras belakangan ini makin naik harganya. Sampai bingung semua naik, bukan hanya harga beras saja yang naik. Dengan kenaikan ini tentu sangat memberatkan karena beras makanan pokoknya rakyat Indonesia, harusnya harganya bisa lebih terjangkau.

Bisa dibayangin kalau nanti memasuki bulan puasa harga beras dan komoditi lainnya bagaimana? Ini belum bulan puasa tapi semua sudah naik. Mohon kementerian yang berkaitan dan pemerintah bisa menindaklanjuti kenaikan harga ini. 

Beby Hendry, Wiraswasta: 

Dibatasinya masyarakat membeli beras di toko ritel dinilai cukup meresahkan. Hal ini tentu sama saja membatasi warga dalam mendapatkan hak atas pangan yang merupakan bahan konsumsi utama sehari-hari.

Apakah ini menjadi indikasi bahwa pasokan beras sedang mengalami permasalahan serius, yang mengakibatkan melonjaknya harga beras di Indonesia.

Perlakuan pemerintah menurut saya sangat menyedihkan, karena selain pembelian beras yang dibatasi sejak pertengahan September lalu, harga beras pun dinaikkan.

Di tengah anjloknya kepercayaan rakyat terhadap peran pemerintah yang kerap menaikkan harga pangan utamanya beras hingga BBM yang terjadi beberapa hari lalu menjadi sinyal buruknya tatakelola negara baik di bidang pangan dan lainnya.

Sesungguhnya turunnya daya beli masyarakat akibat resesi ekonomi sejak sekian lama ini, pemerintah harusnya peka dan tidak selalu melakukan kebijakan yang kerap menyusahkan rakyat, yang imbasnya tentu ke warga yang tingkat ekonominya lemah.

Jaya, Fotograper: 

Kalau harga beras naik dan naik lagi daya beli pada masyarakat menengah maka akan sangat meresahkan. Apalagi jika sampai dibatasi, pembeliannya.

Padahal beras makanan pokok masyarakat pada umumnya. Pembatasan pembelian beras apakah mau diganti dengan gandum atau sejenisnya.

Dulu kita mengenal Indonesia sebagai negara produsen sumber pangan, dalam ini beras. Kalau harga beras terus - terusan naik dan menjadi mahal. Selain itu dalam pembeliannya juga harus dibatasi maka saya kira ada yang salah dengan pemerintah saat ini.

Sumber: harianterbit
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita