Bentrok di Seruyan, Panglima Jilah Minta Kapolri Ambil Tindakan Tegas ke Polisi Penembak Warga

Bentrok di Seruyan, Panglima Jilah Minta Kapolri Ambil Tindakan Tegas ke Polisi Penembak Warga

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Panglima tertinggi pasukan merah TBBR Taliu Borneo, Panglima Jilah mengutuk dan mengecam keras pelaku penembakan anggota pasukan merah bernama Gijik (35), warga Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan saat menggelar aksi demo di PT Hamparan Massawit Bangun Persada (HMBP) untuk menuntut kewajiban plasa sawit 20 persen pada Sabtu 7 Oktober 2023.

Panglima Jilah mendesak Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listy Sigit Prabowo mengusut tuntas kasus ini dan mengadili penembak dan pemberi peritah menembak dalam bentrokan aparat dengan warga itu.

Korban Gijik merupakan petani Desa Bangkal dan korban tertembak di bagian perut sebelah kanan, Taufik Nurahman alias Upik (21) tersungkur berlumuran darah dan langsung menggotong dan diangkut menuju mobil untuk dibawa menuju Puskesmas pembantu di Desa Bangkal.

Korban Gijik dan Upik ini langsung ditangani tim medis, namun karena luka tembak peluru tembus dada hingga ke belakang nyawa Gijik tak dapat tertolong. Sedangkan Upik dengan luka tembak dari perut sebelah kanan hingga tembus ke belakang.

Sedangkan Ambaryanto hanya luka ringan dan sudah kembali ke rumah.

"Kami meminta untuk yang menembak dan memerintahkan yang menembak untuk dicopot. Kami yakin polisi adalah pelindung masyarkat dan kami yakin Kapolri akan menganbil tindkan tegas dan seadil-adilnya," kata Panglima Jilah.

Sebelumnya demo rusuh kembali terjadi di Seruyan, Kalteng. Saat demo berlangsung anggota Brimob hendak membubarkan masa menggunakan gas air mata.

Warga pun kocar kacir, namun setelah itu banyak buyi senjata api dan kemudian dua korban tersungkur terkena tembakan.

Sebelumnya pada 22 September 2023 lalu, warga juga sudah membakar sejumlah bangunan di PT Hamparan dan akhinrya pada 3 Oktober warga bertemu dengan pihak perusahaan ditengahi aparat. Namun hasilnya tak memuaskan.

Lalu pada 7 Oktober 2023 warga kembali menggelar aksi demo dengan menduduki lahan yang bersegketa dan akhirnya terjadi bentrok dengan polisi hinga menewaskan korban.

Sumber: okezone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita