Anies Baswedan 'Bodo Amat' dengan Hasil Survei Capres: Tidak Cerminkan Kenyataan

Anies Baswedan 'Bodo Amat' dengan Hasil Survei Capres: Tidak Cerminkan Kenyataan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Anies Baswedan menegaskan bahwa ia tidak terlalu memikirkan hasil survei elektabilitas yang belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di wilayah Jawa Timur.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, poin terpenting bagi dia adalah silaturahmi dan menjelaskan misinya kepada masyarakat Indonesia, terlepas dari berbagai hasil survei yang beredar.

Saat menghadiri "Sidosermo Bersholawat Dalam Rangka Maulid Akbar Sekaligus Haul Assayyid Sulaiman Mojoagung Jombang di Pondok Sidosermo, Surabaya pada Minggu (1/10/2023) kemarin, Capres yang didukung Partai NasDem, PKS dan PKB itu mengaku kerap ditanya tentang hasil survei elektabilitas untuk Pemilihan Presiden 2024.


Baginya, hasil survei adalah gambaran dari kondisi sebelum konstelasi politik berlangsung. Ia menyatakan bahwa pemilu adalah gambaran yang baru terjadi pada tanggal 14 Februari, sehingga hasil survei bisa berfluktuasi.


Anies mengingatkan bahwa saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, hasil survei elektabilitasnya juga berada di urutan ketiga. Ia menegaskan bahwa hal ini tidak selalu mencerminkan kenyataan.

Oleh karena itu, Anies berfokus pada upaya untuk mencapai dan bersosialisasi dengan masyarakat bersama dengan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar dan partai-partai di Koalisi Perubahan untuk mengakomodasi aspirasi rakyat sekaligus merencanakan strategi kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2024.


Hasil survei dari Indikator Politik Indonesia menempatkan Anies Baswedan di posisi ketiga dalam hal elektabilitas di Jawa Timur dengan persentase 14,4 persen.

Namun, ia berada di bawah Ganjar Pranowo dengan 43,9 persen dan Prabowo Subianto dengan 33,8 persen. Sebagian besar responden, yakni 8,0 persen, menyatakan belum memutuskan atau tidak memberikan jawaban.

Survei ini dilakukan antara tanggal 14-20 September 2023 dan melibatkan warga Indonesia di Jawa Timur yang memiliki hak suara. Sampel terdiri dari 1.810 orang yang dipilih secara acak. Tingkat kesalahan adalah sekitar 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita