GELORA.CO - Amerika telah memperingatkan warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon setelah kedutaan besar di Beirut dibakar.
Anggota keluarga pegawai pemerintah AS dan staf kedutaan nonesensial diizinkan meninggalkan Lebanon setelah kedutaan besar di Beirut menjadi sasaran para pengunjuk rasa yang menyalakan api di kompleks tersebut.
Namun beberapa jam setelah protes dimulai, Departemen Luar Negeri mengeluarkan peringatan travel warning.
“Karena situasi keamanan yang tidak dapat diprediksi terkait dengan pertukaran roket, rudal, dan artileri antara Israel dan Hizbullah atau faksi militan bersenjata lainnya,” bunyi pernyataan Kedubes AS.
Laporan tersebut menyebut: “Warga AS harus menghindari demonstrasi dan berhati-hati jika berada di sekitar tempat berkumpul atau protes besar karena beberapa di antaranya berubah menjadi kekerasan."
“Para pengunjuk rasa telah memblokir jalan-jalan utama, termasuk jalan raya antara pusat kota Beirut dan kawasan di mana Kedutaan Besar AS berada.”
Pernyataan tersebut memperingatkan bahwa: “Warga AS yang memilih untuk melakukan perjalanan ke Lebanon harus menyadari bahwa petugas konsuler dari Kedutaan Besar AS tidak selalu dapat di tempat untuk membantu mereka.”
"Departemen Luar Negeri menganggap ancaman terhadap personel pemerintah AS di Beirut cukup serius sehingga mengharuskan mereka untuk tinggal dan bekerja di bawah pengamanan yang ketat."
Protes ini terjadi setelah ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza yang diyakini telah menewaskan ratusan orang.
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan AS di Beirut, mengibarkan bendera Palestina, hanya beberapa jam sebelum kunjungan Presiden Biden ke negara tetangga Israel.
Sumber: tvone