Akhirnya Terkuak! Alasan Utama Negara-negara Arab Enggan Bantu Palestina untuk Sikat Israel

Akhirnya Terkuak! Alasan Utama Negara-negara Arab Enggan Bantu Palestina untuk Sikat Israel

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Akhirnya terkuak, alasan utama negara-negara Arab enggan bantu Palestina untuk sikat habis Israel. 

 Padahal, konflik antara Israel dan Palestina sudah cukup lama, yakni seja abad ke-19 silam. Namun negara-negara Arab enggan membantu Paletina.  Namun tak semua negara Arab yang enggan membantu Palestina, tetapi hanya sebagian negara Arab saja.  

Dilansir dari artiket VIVA, pada hari Selasa (31/10/2023), menuliskan bahwa sebagian negara Arab menilai bahwa serangan kepada Israel untuk membantu Palestina akan memperburuk keadaan saat ini.  

 Namun, ada alasan lain yang simpang siur yaitu takut akan kekuatan sekutu Israel, yaitu Amerika Serikat.  “Saya belum melihat negara Arab mana pun yang tidak menyatakan dukungan untuk Palestina pada tingkat retoris, dan akan sangat sulit bagi mereka untuk mengatakan sebaliknya. 

Tapi apa yang mereka lakukan sangat berbeda," ujar seorang sarjana politik Timur Tengah di Carnegie Endowment, Washington,  H.A. Hellyer, seperti yang dikutip, Selasa (31/10/2023). Kemudian diketahui, negara-negara Arab mulai menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sejak beberapa tahun belakangan.  

Pada 2020, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) mulai membuka hubungan dengan Israel dan bahkan muncul isu bahwa Arab Saudi akan melakukan hal sama.  

Semantar di sisi lain, negara-negara tetangga Palestina-Israel seperti Mesir dan Yordania telah memberikan penolakan untuk menampung para pengungsi.  Mereka beralasan bahwa migrasi warga Palestina ke Mesir hanya bisa merusak perdamaian dunia.  

Respons yang sama juga datang dari pemimpin Yordania, Raja Abdullah II dengan mengatakan bahwa tidak ada pengungsi di Yordania dan Mesir. 

Lalu, dia memperingatkan untuk mencegah pemindahan paksa warga Palestina dari wilayah merek berakibat meluas krisis ke wilayah lain.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita