AHY Disebut Potensi jadi Menteri usai Pertemuan SBY-Jokowi, 'Jadi Menpora Gantikan Dito'

AHY Disebut Potensi jadi Menteri usai Pertemuan SBY-Jokowi, 'Jadi Menpora Gantikan Dito'

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting mengkritisi makna pertemuan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di mana akan membuka jalan untuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Diketahui kabar tersebut menggaung bersamaan dengan adanya isu reshuffle kabinet di pemerintahan Jokowi.

Ginting mengatakan, sejak awal SBY memang ingin menjadikan anaknya memiliki posisi di ekseskutif.

Hingga karier AHY di TNI diakhiri dengan pensiun dini, mengutip TribunJakarta.com.

AHY juga kala itu mencoba peruntungan terjun ke politik dengan mengikuti Pilkada DKI Jakarta pada 2017, meski belum berhasil.

Ginting juga mengungkap peluang AHY masuk kabinet Jokowi juga terlihat dari langkah Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

KIM yang membawa nama besar Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) 2024, juga didukung Presiden Jokowi.

Dapat dikatakan, lanjut Ginting, AHY berpeluang masuk ke dalam kabinet walau hanya untuk sekitar satu tahun saja.

“Ini seperti mengikat Demokrat agar tidak lari dari koalisi di mana Jokowi menjadi King Maker-nya," kata Ginting.

Lantas jabatan menteri apa yang cocok untuk AHY?

Ginting menyebut AHY bisa saja menempati kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo.

Sebab, Dito sedang tersandung kasus dugaan suap Rp 27 miliar dalam pembangunan BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).

Kini kasusnya tengah ditangani Kejaksaan Agung.

"Pertemuan Presiden Jokowi dan mantan Presiden SBY berpotensi memuluskan Ketua Umum Demokrat AHY menjadi Menpora menggantikan Dito Ariotedjo yang tersandung kasus dugaan suap 27 miliar dalam Pembangunan BTS 4G Kementeraian Kominfo,” kata Ginting.

Diberitakan sebelumnya Presiden Jokowi bertemu dengan SBY di Istana Bogor, Senin (2/10/2023) sore.

Pertemuan itu berlangsung selama 1 jam.

Pertemuan itu digelar setelah Partai Demokrat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024, menggutip Kompas.com.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut dalam pertemuan itu di antaranya membahas terkait politik kebangsaan.

Silaturahmi ini akan memberikan dampak positif dan membuat dinamika politik menjadi lebih teduh dan sejuk.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita