GELORA.CO - Tahun 2024 merupakan angka analisa kebangkitan Islam. Hal itu didapat setelah 100 tahun Nabi Muhammad SAW wafat.
Allah SWT telah berjanji, bahwa akan datang seorang Mujadid yang reformis dan akan membawa kedamaian, hingga tak ada lagi perpecahan.
Menurut unggahan akun Snack Video @Vita Syafid Arsyad, pada 14 Oktober 2023, Islam akan memimpin dunia di masa kehadiran Mujadid ini.
Tahun 1924 merupakan angka kejayaan terakhir umat Islam memimpin dunia ini. Dan itu artinya, umat Islam akan kembali memimpin di 2024 mendatang.
Ketika umat Islam bangkit, berarti Palestina juga bangkit. Namun, sebaliknya bagi Israel, mereka akan hancur.
Kebangkitan Islam diprediksi akan terjadi pada tahun 2024 mendatang. Hal itu terlihat dari sudah mendekatnya Taliban ke Palestina saat ini.
Dikutip dari akun TikTok @luludjohan, 16 Juli 2023 menyebutkan, bahwa tahun 2024 adalah angka analisa kebangkitan Islam.
Dijelaskan juga, selama 100 tahun sekali setelah Rasulullah SAW wafat, Allah berjanji akan mendatangkan seorang mujadid, seorang reformis yang bukan nabi dan bukan pula Rasul.
Setelah hadirnya mujadid ini, tentu tidak ada lagi perpecahan, semuanya satu ummatan waahidah. Islam juga diprediksi akan memimpin dunia di masa kehadirannya.
Pada tahun 1924, kejayaan umat Islam berakhir memimpin dunia. Melihat dari kondisi tersebut, diperkirakan abad berikutnya umat Islam akan kembali memimpin.
Disebutkan pula, jikalau Islam bangkit berarti Palestina akan bangkit dan Israel menjadi hancur. Apalagi, saat ini Taliban sekarang telah dekat ke Palestina.
Sebagaimana diketahui, sekarang ini Taliban telah dipersiapkan untuk merebut Palestina dari tangan negara Yahudi, yaitu, Israel.
Siapa itu Taliban? Menurut Ustad Abdul Somad, Taliban adalah anak-anak dari Afghanistan yang belajar ilmu ke Darul Uloom Deoband, India, lalu pulang ke kampung halaman mereka.
Anak-anak ini membawa tiga hal, yakni, akidahnya maturidi, fiqihnya hanafi, tasawufnya naqsyabandiyah. Karena itulah, kenapa wahabi sangat membenci Taliban.
"Karena Taliban ini bertarekat naqsyabandiyah. Mereka pengikut Imam Bahauddin Naqsyabandi," terangnya.
Lalu, Ustad Abdul Somad juga menjelaskan fakta mengejutkan tentang Taliban yang dipersenjatai. Karena, Taliban ternyata memang sudah lama memiliki senjata.
"Mereka sudah memiliki banyak senjata sejak melawan Rusia, beberapa waktu lalu. Berlanjutlah sekarang, mereka ingin menerapkan syariat Islam," paparnya.
Ustad Abdul Somad juga menjelaskan kenapa Taliban lebih dikenal dengan teroris. Ternyata hal itu dikarenakan ulah Amerika, karena pada saat diusir Taliban mereka lari tunggang langgang.
Sebagaimana diketahui, pada akhir tahun 1990-an, Taliban memegang kendali negeri. Invasi Amerika Serikat ke Afghanistan pada tahun 2001 lalu, berhasil mengusir Taliban dari daerah kekuasaannya.
Akan tetapi, Taliban tidak pernah pergi dan mereka berhasil menumbangkan Pemerintahan Afghanistan pada tahun 2021 lalu. Warga berlarian ke bandara, khawatir negara mereka akan mengalami kekacauan.
Taliban juga pernah menyerang kota-kota di Afghanistan. Kabul dan beberapa provinsi sekitar akhirnya jatuh tanpa perlawanan.
Pada 15 Agustus 2021, akhirnya Taliban memberi nama baru negaranya Emirat Islam Afghanistan. Nama yang sama saat Taliban menguasai pada 1996 lalu.
Sementara itu, rencana besar penguasa Timur Tengah yakni Arab Saudi sedang digodok Pangeran Arab Saudi, Muhammad bin Salman Al-Saud. Yakni, akan menjadikan kawasan Timur Tengah sebagai Eropa yang baru.
Muhammad bin Salman Al-Saud, mengatakan dengan tegas, bahwa Timur Tengah akan dijadikan sebagai Eropa yang baru dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Pernyataan Muhammad bin Salman Al-Saud itu, dikutip SUMEKS.CO dari unggahan akun Snack Video, IdhaJM, pada 26 Juni 2023 lalu. Video berdurasi 1 menit ini, menampilkan Muhammad bin Salman Al-Saud tengah berpidato.
Pidato yang disampaikan Muhammad bin Salman Al-Saud dihadapan petinggi Arab Saudi, begitu tegas sekaligus mengerikan. Dimana, Muhammad bin Salman Al-Saud ingin menjadikan Timur Tengah sebagai Eropa yang baru.
"Saya kira Eropa yang baru adalah Timur Tengah," tegasnya.
Sontak, pernyataan Muhammad bin Salman Al-Saud ini mendapatkan dukungan dan tepuk tangan yang begitu meriah dari para petinggi Arab Saudi, yang hadir di acara yang tampaknya begitu resmi tersebut.
Menurut Muhammad bin Salman Al-Saud, dalam lima tahun ke depan, Kerajaan Arab Saudi akan tampil berbeda. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh negara Timur Tengah lainnya Bahrain.
"Kuwait hingga Qatar juga demikian, walaupun ada perselisihan diantara kita. Mereka juga akan berbeda total lima tahun ke depan," katanya lagi.
Sementara itu, negara Timur Tengah lainnya seperti Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Lebanon, Yordania, Mesir, Irak, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadikan Eropa baru di Timur Tengah.
"Jika kami sukses memulainya dalam lima tahun ke depan, negara lain akan mengikuti," lanjutnya.
Muhammad bin Salman Al-Saud menyebut, akan terjadi renaissance global atau pembaharuan global yang akan terjadi dalam 30 tahun ke depan adalah Timur Tengah.
"Insyaallah. Ini adalah peperangan Saudi. Peperanganku dibawah kendaliku. Dan aku tak mau mati, sampai aku melihat Timur Tengah berada di posisi terdepan di dunia," katanya lagi.
Muhammad bin Salman Al-Saud meyakini, keinginannya tersebut akan tercapai 100 persen. Tentunya, untuk mewujudkan hal tersebut, negara-negara di Timur Tengah harus bersatu padu.
Pernyataan Pangeran Arab Saudi tersebut, mendapatkan beragam komentar dari warganet. Sebagian besar warganet Indonesia, mendukung keinginan Muhammad bin Salman Al-Saud tersebut.
"Tanda2 kebangkitan umat Islam," ujar netizen.
"Arab sudah lebih cerdas berpikir. Beda sama kita. Ribut aja melulu apalagi jelang hajatan politik dimana agama dibawa2 jdi politik identitas. Yg untung malah hanya kaum elit politik, rakyat dapat ampas," timpal netizen lain.
"Biarin saja yg penting terbalik eropa muslim bertambah amerika rusia jerman muslim makin bertambah," kata netizen lain.
"Puji Tuhan Islam mulai maju dan mengikuti eropa, smoga kadrun Indonesia jg seperti ini dan bukan demo trus serta membahas surga terus," sambung yang lainnya.
"Bukan Budaya Eropa yang dibawa ke Saudi. yg dimaksud itu, Kemajuan Eropa yang mau dibawa ke Saudi. Jadi, Pak Salman mau menjadikan Saudi itu lebih maju dari negara2 di Eropa. Tp, kalau negara2 Timur Tengah sdh sangat maju. Berarti kita harus bersiap ....," ajak netizen.
Meskipun ada yang mendukung keinginan Pangeran Arab Saudi tersebut, namun ada pula netizen yang tidak menyepakati rencana besar Muhammad bin Salman Al-Saud itu.
"Benar kata rasullullah.. sebaik baiknya negri di akhir jaman adalah negri syam... dimana islam akan tetap terjaga kemurniannya di negri itu," ucap netizen.
"ARAB tidak menghitung negara yg anda sebut itu,krn masih mabuk agama yang dihitung muhammad bin salman hanya negara yg mengikuti gaya barat,misi mereka akan menjadi seperti Barat dlm 30 thn kdepan," kata yang lainnya.
"Tapi kepentingan mu hanya buat pribadi,bukan untuk seluruh umat islam di muka bumi,,sayang sungguh di sayang perbuatan mu tidak akan Allah Swt.bukti nya Palestina,, yang wajib di bantu," lanjut yang lain.
"Semakin ambisius Menjadikan Jazirah Arab semisal Wilayah Eropa," ujar netizen.
"Tanda akhir zaman.... maha benar allah dengan segala firmannya," ungkap yang lainnya.(*)
Sumber: sumeks