GELORA.CO -Sebuah pamflet bergambar dua Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang disertai narasi telah membiayai aksi demonstrasi dan pelaporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dugaan kasus rasuah Bupati Hengky Kurniawan viral di media sosial Facebook dan WhatsApp grup (WAG).
Dua anggota DPRD itu yakni Wakil Ketua Dewan dari PDIP Ida Widaningsih dan Ketua Komisi IV Fraksi PKS, Bagja Setiawan. Selain itu ada juga foto Ketua Ormas P4KBB Jacob Anwar Lewi selaku penggagas aksi ke KPK.
Tak cuma itu, dalam foto itu terdapat tokoh pemekaran yang sekaligus Wakil Bupati Serang, Provinsi Banten, Pandji Tirtayasa.
"Demi ambisinya maju sebagai wakil bupati dari Pandji Tirtayasa, Ida Widaningsih bersama Jacob Anwar Lewi menggalang pihak-pihak untuk mendemo Bupati Kang Hengki di KPK. Jacob Anwar meminta sumbangan Rp25 juta/bus, tapi ajakannya ditolak oleh Bagja Setiawan yang merupakan pimpinan Komisi di DPRD KBB," tulis narasi dalam pamflet tersebut.
Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Dewan dari PDIP Ida Widaningsih membantah terkait pamflet tersebut. Dia mengatakan tidak pernah ada pembicaraan terkait hal tersebut. Sebagai putra daerah, dirinya ingin membesarkan KBB dengan kompak tanpa menyebarkan fitnah melalui berita-berita yang tidak benar.
"Gambar yang beredar di medsos itu niat sekali. Fotonya di-croping, lalu ditempelkan, makanya itu sudah pasti disengaja," kata Ida, Senin (4/9/2023).
Dia mengaku sangat dirugikan karena informasi yang beredar di media itu sudah tembus ke PDI Perjuangan. Apalagi di saat kondisi seperti sekarang yang seakan mencuat disharmonisasi dengan Bupati Hengky Kurniawan yang juga merupakan kader PDIP.
Terpisah, Ketua Komisi IV Fraksi PKS, Bagja Setiawan membantah telah membiayai aksi tersebut. Meski begitu, dirinya membenarkan sempat berkomunikasi dengan Jakob, namun bukan soal pembiayaan aksi demonstrasi ke KPK.
Bagja menilai pamflet tersebut memuat fitnah apalagi dibumbui dengan narasi politik pencalonan bupati.
"Jelas itu tidak benar. Saya gak pernah kasih uang buat aksi ke KPK. Memang saya sempat ditelepon pak Jacob, tapi saya gak kasih uang," kata Bagja.
Menurutnya, narasi dalam pamflet tersebut diduga kuat berasal dari rekaman pembicaraan dirinya yang dikutip tidak utuh. Saat itu, dirinya beserta istri bertemu dengan Bupati Hengky Kurniawan beserta Sonya Fatmala, tanpa sengaja saat berada di pusat perbelanjaan Paris Van Java (PVJ) Kota Bandung.
Rupanya perbincangan di sana direkam dan jadi kesimpulan dalam informasi yang beredar di medsos tersebut. Untuk itu pihaknya akan mencari tahu siapa yang membuat dan pertama men-sharekan informasi itu, serta maksudnya apa. Sebab tidak pernah terucap seperti apa yang dituduhkan.
"Saya sudah telpon ke Pak Hengky, soal keberatan penyebaran pembicaaran sepihak tanpa izin. Itu tidak etis, apa yang direkaman disampaikan, padahal tidak utuh," keluhnya.
Terkait hal ini dirinya akan berkonsultasi dengan tim hukum untuk mencari solusi, karena prinsipnya tidak mau ada kegaduhan yang timbul di KBB. Meskipun sudah sangat dirugikan, termasuk goresan pertemanan dengan Ibu Ida yang sudah bertahun-tahun terjalin kini sedikit terganggu.
"Kalau sudah ketemu siap orang pertama yang upload pamflet itu saya minta hapus dan minta maaf," ucap Bagja.
Sumber: suara