GELORA.CO - Pendakwah asal Riau, Ustaz Abdul Somad (UAS) unggah dukungan bagi warga Pulau Rempang di akun media sosial pribadinya @ustadzabdulsomad_official, Rabu (13/9/2023).
Sebagai bentuk dukungannya terhadap warga Pulau Rempang, UAS mengunggah satu foto dan satu video.
Pada unggahan foto spanduk bertuliskan "Dapur Umum Kemanusiaan Rempang Galang", UAS mencantumkan sejarah konflik Pulau Rempang yang ditulis Hj Azlaini Agus di kolom caption.
Pada unggahan itu disebutkan, penduduk Pulau Rempang, Galang dan Bulang adalah keturunan dari Prajurit2 /Laskar Kesultanan Riau Lingga, yang sudah mendiami pulau2 tersebut sejak tahun 1720 M, di masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I.
"Salam Perang Riau I (1782 - 1784) melawan Belanda, mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah ( salah seorang Pahlawan Nasional ). Kemudian dalam Perang Riau II, juga melawan Belanda (1784-1787) mereka menjadi prajurit yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Riayat Syah," terangnya.
Tulisan tersebut juga mengungkapkan bahwa penduduk Pulau Rempang, Galang edan Bulan merupakan keturunan dari para prajurit yang saat itu terlibat dalam perang.
"Jadi adalah keliru jika penguasa Negara Indonesia menganggap Penduduk 16 Kampung Tua di Pulau Rempang sebagai pendatang. Penduduk Melayu yang berdiam di Pulau Rempang, termasuk juga Galang dan Bulang sudah eksis sejak lebih dari 300 tahun yang lalu, beranak-pinak berketurunan, hidup mendiami pulau tersebut serta menjaga nilai dan tradisi nenek moyang mereka sampai hari ini," imbuhnya.
Pada unggahan yang lain, UAS mengunggah sebuah video singkat saat mengisi ceramah. UAS menyinggung tentang sejumlah warga yang ditangkap dalam aksi mempertahankan tanah di Pulau Rempang.
Pada video tersebut, UAS menyebutkan bahwa setiap perbuatan baik kepada makhluk hidup akan mendapatkan pahala. Dirinya juga meminta agar umat untuk menolong masyarakat Pulau Rempang yang ditangkap oleh aparat.
"Mereka itu bukan pengedar Narkoba, mereka itu bukan koruptor, mereka itu adalah orang yang membela tanahnya, rumahnya," tegasnya.
UAS juga menyampaikan bahwa setiap orang yang mati membela harta dan rumahnya akan mendapat pahala mati syahid.
Kedua unggahan ini mendapat berbagai komentar dari warganet. Banyak dari komentar tersebut yang memberikan dukungan terhadap warga Pulau Rempang, salah satunya disampaikan @ali***.
"Kami bersama rakyat Rempang, bersama para Ulama, bersama org2 yang terzalimi, menolak penjajahan atas nama investasi," tulisnya di kolom komentar.
"Sedih... kami hanya bs berdoa.. semoga masyarakat melayu rempang diberi pertolongan allah," kata @ab.a***.
Tak hanya dukungan terhadap warga Rempang, komentar juga dipenuhi hujatan terhadap pemerintah yang dinilai dzalim terhadap warga. Salah satu komentar itu dituliskan oleh @sho***.
"Semoga para penguasa elit dan para pejabat yg Dzolim dan Lalim di Indonesia mendapat kan balasan/ ganjaran yg setimpal hingga ke anak cucu nya oleh Allah SWT. Amin," tulis @sho***.
"menangis para sultan panglima laskar di kuburannya melihat nasib rakyatnya saat ini Ya Allah tunjukkan lah kuasamu. Hancurkan penguasa2 dzalim," imbuh @jin***.
Sumber: suara