GELORA.CO -Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuat langkah mengejutkan dengan bergabungnya putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Bahkan bukan hanya itu, Kaesang sekarang juga telah ditetapkan menjadi Ketua Umum PSI.
Hal ini tentu menuai pro dan kontra, apalagi karena AD/ART PDI Perjuangan disebut-sebut mengharuskan keluarga para kadernya berada di satu partai yang sama.
Padahal diketahui pula keluarga Kaesang berada di PDIP, mulai dari Jokowi sang ayah, kemudian Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
Hal ini lantas memunculkan isu bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dibuat marah dengan manuver politik Kaesang. Bahkan konon katanya sejumlah elite PDIP sampai berkumpul untuk membicarakan masalah tersebut.
Namun isu ini belakangan dibantah oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Ditekankan Hasto tidak ada pertemuan elite PDIP di Teuku Umar pada 21 September 2023 sebagaimana yang ramai diperbincangkan.
"Pertemuan itu tidak ada," kata Hasto, seperti dikutip dari Suara.com, Selasa (26/9/2023). Namun yang menjadi sorotan, setelahnya Hasto malah menyinggung perihal "tim mawar".
Tentu tim mawar sangat erat berkaitan dengan sosok Prabowo Subianto yang sekarang juga menjadi bacapres 2024. Diisukan pula PSI akan merapat ke kubu Prabowo setelah mendeklarasikan Ganjar Pranowo hampir setahun yang lalu.
"Mungkin yang dimaksudkan tim mawar," ujar Hasto sambil tersenyum, meski kemudian dia tak mengonfirmasi lebih lanjut soal isu kemarahan Megawati.
Hasto sendiri tidak mau berkomentar terlalu banyak soal bergabungnya Kaesang dengan PSI. Pasalnya saat ini PDIP lebih fokus mengurusi hajat hidup orang banyak.
"Tanggapan sudah banyak, partai mengurus hal-hal yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak melalui rakernas ini," tegas Hasto.
Hasto juga tidak banyak berkomentar ketika kasus Kaesang dan Jokowi ini dinilai mirip seperti Megawati dan Rachmawati Soekarnoputri yang berbeda pilihan partai politik.
"Ya publik boleh berpendapat, rakyat lah yang menentukan," tandasnya.
Sumber: suara