Setelah Anies Baswedan Khianati AHY dan Bersatu dengan Cak Imin dalam Pilpres 2024, SBY Sebut Beliau Tidak Amanah

Setelah Anies Baswedan Khianati AHY dan Bersatu dengan Cak Imin dalam Pilpres 2024, SBY Sebut Beliau Tidak Amanah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Dampak keputusan Partai NasDem untuk menunjuk cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan telah menimbulkan ketegangan dengan koalisi mereka, terutama Partai Demokrat.

Merasa Anies Baswedan telah khianati dirinya, SBY, atau Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya angkat bicara mengenai penunjukan Cak Imin atau Muhaimin Iskandar sebagai cawapres oleh NasDem.

Presiden RI ke-6 ini bahkan tidak bisa membayangkan kemungkinan Indonesia dipimpin oleh Anies Baswedan.


Dia merasa bersyukur karena merasa diselamatkan oleh Allah SWT karena tidak harus mendukung seseorang yang tidak jujur.

Dikutip dari Suara Tasikmalaya, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konferensi pers di Cikeas, Jawa Barat.

SBY menjelaskan bahwa mereka diberikan izin oleh Allah SWT untuk mendukung calon presiden yang lebih dapat dipercaya.


Lebih lanjut, SBY mengkritik Partai NasDem karena dianggapnya tidak memberikan contoh yang baik dengan melanggar kesepakatan yang telah disepakati.

Dia juga tidak bisa membayangkan Indonesia akan dipimpin oleh pemimpin yang tidak jujur.

"Nah, sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya. Bagaimana nanti kalau memimpin," ucap SBY.


Selain itu, SBY juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip koalisi politik. Bagi SBY, koalisi adalah alat untuk mencapai tujuan bersama dan memastikan stabilitas dalam pemerintahan.

Tindakan yang merusak kesepakatan dalam koalisi dapat mengancam kohesi politik dan memunculkan ketidakpastian dalam pemerintahan.

SBY juga menegaskan bahwa dalam dunia politik, kepercayaan dan kejujuran merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat Indonesia berhak memiliki pemimpin yang dapat diandalkan dan memegang komitmen mereka dengan teguh.


Kekhawatiran SBY terhadap ketidakjujuran dan ketidakamanahan dalam kepemimpinan merupakan dorongan kuat untuk mengingatkan bahwa nilai-nilai moral harus dijunjung tinggi dalam politik.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita