Sebut Programnya Sudah Disetop, Cak Imin: Food Estate Terbukti Gagal!

Sebut Programnya Sudah Disetop, Cak Imin: Food Estate Terbukti Gagal!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut program food estate gagal dan telah diberhentikan. Ia justru membicarakan strategi lain dalam menanganu permasalahan pangan.

Hal itu dijabarkan Imin ketika menanggapi pertanyaan perihal harga bahan pokok yang masih tinggi hingga upaya penanganannya yang belum maksimal.

"Kita harus bergeser ya, produktivitas pangan ini benar-benar harus digerakkan secara masif, bukan melalui food estate tetapi melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanah milik rakyat dan petani," kata Imin di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).

Caranya, lanjut Imin, yakni dengan pengorganisasian manajemen pengelolaan tani yang lebih besar, di mana pemerintah menjadi pemimpin pengelolaannya. Melalui pengorganisasian itu, nantinya para pemilik tanah kecil bisa digabungkan dalam satu koordinasi, seperti pengelolaan perusahaan tetapi dipimpin pemerintah.

Wakil Ketua DPR RI ini lantas menyinggung kegagalan food estate sehinga perlu adanya penanganan masalah pangan dalam bentuk lain.

"Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang harus dilakukan adalah mengintensifikasi tanah-tanah pertanian punya rakyat, diorganisir dengan manajemen bisnis raksasa pangan nasional," kata Imin.

Apabila perencanaan itu tidak dilakukan, Imin menyebut Indonesia akan terus melakukan impor.  

"Dan berbahaya dan negara-negara produsen pun satu titik tertentu akibat El Nino, krisis pangan global akan tidak mengekspor barang ke kita. Kalau kita tidak bisa impor, kita makan dari mana? Kecuali kita berswasembada," kata Imin.

Sementara itu, ditanya lebih lanjut perihal pernyataan food estate yang gagal, Imin justru menegaskan bahwa program tersebut sudah diberhentikan.

"Sudah berhenti. Makanya ada switch, switch-nya adalah gunakan lahan-lahan rakyat, intensifikasi, di-manage sebagai perusahaan raksasa negara," ujar Imin.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita