GELORA.CO - Nama Reza Ernanda kini mencuat ke permukaan publik bak seorang pahlawan. Adapun Reza merupakan seorang guru yang berjasa membongkar keberadaan pungli di sekolahnya.
Sayangnya, Reza sekarang dipecat usai melakukan aksi heroik tersebut. Kini profil Reza Ernanda dicari-cari oleh publik berkat aksi heroiknya itu.
Profil dan biodata Reza Ernanda
Mohammad Reza Ernanda merupakan guru honorer di SD Negeri Cibeureum yang berlokasi di Jalan Raya Cibeureum, Kelurahan Mulyaharta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Keberadaan Reza terekspos publik usai ramai pemberitaan bahwa dirinya sukses membongkar keberadaan pungutan liar proses masuk sekolah alias PPDB. Reza akhirnya dipecat dan hari ini, Rabu (13/9/2023) adalah hari terakhir Reza mengajar di sekolah.
Diketahui bahwa pihak sekolah melakukan pemecatan terhadal Reza lantaran dinilai menyebarluaskan data percakapan WhatsApp.
"Reza Ernanda mengambil tanpa hak data pribadi WhatsApp Kepala Sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara kepala sekolah dengan guru-guru," tulis surat pemecatan Reza.
Reza juga dituding tak memiliki integritas dan tak kooperatif dengan pihak sekolah.
"Tidak memiliki loyalitas, integritas dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (Kepala Sekolah)," lanjut tulis surat itu.
Kepala sekolah dicopot Wali Kota Bogor
Meski dipecat, aksi heroik Reza akhirnya berbuah manis. Inspektorat PPDB Kota Bogor akhirnya menaruh SD Cibereum di radar mereka.
Bahkan, sosok Wali Kota Bogor Bima Arya mendatangi Kepala Sekolah, Nopi Yeni. Bima membagikan momen kala ia menginterogasi Nopi yang kini dicopot lantaran indikasi pungli. Bima mencecar pertanyaan ke sosok perempuan itu.
"Saya minta ibu sampaikan jujur," tanya Bima Arya.
Nopi sontak menjelaskan bahwa kala itu ia membuka kembali PPDB lantaran ada wali murid yang telat mendaftar.
Sontak Nopi memungut biaya lantaran wali murid mendaftar di luar jadwal.
"Iya awalnya gini pak. Memang pada saat penutupan PPDB kan udah selesai. Nah setelah pengumuman itu beberapa hari kemudian ada beberapa yang dekat-dekat tinggal di sini memohon kepada saya," terang Nopi.
"Terus saya bilang 'enggak bisa, sudah tutup'. Nah beberapa hari kemudian dia datang lagi. Ya udahlah akhirnya saya masukin," ungkap kepala sekolah," lanjut Nopi.
Sontak Bima menilai bahwa penjelasan Nopi menunjukkan bahwa ia mengaku menerima pungutan liar meski tahu bahwa itu salah.
Bima sontak memarahi Nopi lantaran dengan alasan apapun seorang pejabat sekolah tak sepatutnya mengambil pungli. Adapun semua itu merupakan buah dari perjuangan Reza Ernanda.
Sumber: suara