GELORA.CO - Partai Gerindra dan Partai Demokrat memang belum resmi berkoalisi. Namun, para petinggi dua partai ini sudah sangat mesra. Kemarin, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk berdekatan, bahkan karokean bareng di acara ulang tahun Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) ke-64, di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat.
Pada acara yang diinisiasi Ketum Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar itu, Prabowo hadir belakangan. Kedatangan Menteri Pertahanan itu langsung disambut SBY. Keduanya saling memberi hormat sebelum bersalaman dan cipika-cipiki.
Dalam acara ini, para jenderal hadir dengan baju seragam, batik kuning emas dan peci hitam, termasuk Prabowo dan SBY. Di dada keduanya, terlihat bergelantungan tanda jasa dan kehormatan yang pernah diterima saat aktif di dunia militer.
Acara ini turut dihadiri Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, dan Marsekal (Purn) Djoko Suyanto. Mereka semua bertepuk tangan saat Prabowo dan SBY bersalaman.
Setelah menyapa para tamu undangan, Prabowo dan SBY duduk di lingkar meja yang sama. Keduanya duduk berdampingan, begitu akrab saat berbincang. Sesekali, SBY mencondongkan badannya ke Prabowo saat berbicara.
Di momen lain, Prabowo dan SBY karaokean bersama para purnawirawan lainnya. Keduanya terlihat joget bersebelahan. SBY yang memegang mikrofon, sesekali menyodorkannya kepada Prabowo untuk menyanyikan lagu “Manis dan Sayang” karya Koes Plus.
Prabowo dan SBY, juga sempat foto bersama di depan panggung dan saling bergandengan tangan. Ketika berfoto, keduanya berpose salam komando. Momen itu menarik perhatian publik. Sebab, saat ini Gerindra dan Demokrat tengah pedekate untuk berkoalisi.
Usai acara, Prabowo mengaku duduk bersebelahan dengan SBY hanya untuk hadir dan menikmati acara HUT Pepabri. Tak ada maksud lain, termasuk soal lobi politik.
Pensiunan Letjen TNI itu hanya menyebut, lobi politik antarpartai adalah bagian dari demokrasi. Mengenai keakraban yang terlihat antara dirinya dengan SBY, Prabowo menyebut, setiap purnawirawan memang harus memiliki hubungan yang baik dan akrab. “Sesama anak bangsa harus akrab,” tegas Prabowo.
Sementara, Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar menegaskan, pihaknya tidak menyatakan dukungan ke salah satu pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024. Dia bilang, organisasi yang dipimpinnya akan bersikap netral. Kendati demikian, Agum tak melarang bila ada individu anggotanya menyatakan dukungan ke salah satu kandidat. “Kita beri kebebasan, silakan memilih,” kata saat berpidato.
Menanggapi keakraban tersebut, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra menilai, pertemuan Prabowo dan SBY sebagai momentum yang baik. Dia berharap, silaturahmi itu bisa terus berlanjut. Pihaknya pun berharap, agar sesama elite partai bisa duduk sejajar dan setara.
“Komunikasi, silaturahmi, dan kebersamaan seperti ini kita harapkan terus berlanjut,” ujarnya, semalam.
Namun, Herzaky enggan berspekulasi bahwa kebersamaan SBY dengan Prabowo bakal mengarah ke koalisi antara Demokrat dan Gerindra di Pilpres 2024. Dia hanya menyebut, Prabowo dan SBY sebagai sosok yang telah banyak berkorban demi negara. “Apakah mengarah kepada koalisi di Pilpres 2024? Kita lihat saja,” ucapnya,
Dari pihak Gerindra, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa bosnya memang memiliki keakraban dengan semua tokoh di kalangan militer. Tidak hanya dengan SBY, melainkan juga dengan Wiranto, Hendropriyono, dan Agum Gumelar. “Pak Prabowo akrab dengan semuanya,” kata Dahnil, kepada wartawan, kemarin.
Ia menambahkan, Prabowo tak menyimpan perasaan personal tertentu kepada SBY. Dia bilang, SBY adalah mantan Presiden Indonesia yang tentunya dihormati Prabowo. “Pak SBY adalah mantan Presiden RI yang jasanya besar bagi Indonesia,” pungkasnya.
Sumber: rmid