GELORA.CO - Pengamat Politik Universitas Airlangga Prof. Kacung Marijan berpandangan terpilihnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan untuk mendulang suara warga Nahdlatul Ulama (NU).
"Saya kira itu salah satu strategi untuk dapat dukungan Nahdlatul Ulama (NU), khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Kacung saat dihubungi RM.id, Sabtu (2/9).
Pasalnya, sejauh ini Anies lemah menarik suara warga nahdliyyin, sebutan bagi warga NU. "Pak Anies memang paling lemah di dua wilayah ini, yang menjadi kantong suara NU," tambahnya.
Hanya saja, diakui Kacung, pendeknya waktu kampanye mengharuskan kerja Anies-Cak Imin bekerja lebih keras.
"Mudah-mudahan dengan deklarasi cepat ini adalah usaha memanaskan mesin politik di dua wilayah itu," ungkap dia.
Serupa, Dosen Universitas Al Azhar Indonesia, Zuhad Aji Frimantoro mengungkapkan, angin segar bagi gerbong Anies dengan bergabungnya PKB. Basis pemilih NU, yang selama ini lemah di kubu Anies, dapat menambah potensi kemenangan.
"Ini bisa mewujudkan koalisi umat-bangsa. Anies menjadi titik temu Islam tradisional PKB, dalam hal ini Nahdliyin, dan Islam modern (PKS) ditambah kekuatan nasionalis (NasDem)," tutur Aji.
Dikatakan, hadirnya Cak Imin dan PKB dalam koalisi Anies akan membantu penambahan suara pada basis provinsi besar yakni di Jateng dan Jatim.
Apakah tidak ada kendala kerja sama PKB dan PKS? Kata Aji, koalisi PKS-PKB sudah terbukti efektif pada Pilkada Jateng 2018.
"Masuknya Cak Imin dan PKB, membantu Anies bersaing ketat dalam Pilpres. Menambah kekuatan dua provinsi besar, Jateng dan Jatim yang selama ini masih minim," tambahnya.
Namun, yang perlu dimitigasi adalah kemarahan Demokrat sebagai dampak masuknya PKB dan menggeser Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jika kemarahan itu berujung pada keluarnya Demokrat, suara pemilih otomatis berkurang.
Tapi, saat ini, lanjut Aji, Demokrat juga akan kebingungan di internalnya sendiri. Karena belum nampak pelabuhan politiknya yang bisa digunakan untuk bersandar.
Baca juga : PKB Hengkang, Prabowo Akan Kehilangan Suara Di Jateng Jatim
"Untuk membuat pelabuhan sendiri, amat sulit. Tinggal menunggu takdir saja. Karena semua parpol saat ini sudah memiliki koalisinya masing-masing," pungkasnya.
Diketahui, hari ini NasDem dan PKB akan mendeklarasikan duet Anies-Cak Imin sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Deklarasi tersebut dilakukan di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.
Sumber: rmid