Open BO Melejit, Tarif Tertinggi Ada di Yogyakarta

Open BO Melejit, Tarif Tertinggi Ada di Yogyakarta

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Tren layanan seks atau open BO meningkat sejak pandemi. Ternyata Kota Yogyakarta punya tarif yang paling tinggi dibandingkan Jakarta.

Layanan seks atau open BO menjadi fenomena yang hangat dibicarakan beberapa tahun belakangan. Perihal praktik prostitusi, memang sudah ada sejak zaman dulu. Hanya, modus dan cara transaksinya kini semakin canggih seiring berkembangnya teknologi.

Para pekerja seks yang dulu mungkin mangkal di pinggir jalan atau rumah bordil, kini beralih menjajakan diri melalui media sosial. Salah satu yang populer melalui Twitter.

Melihat fenomena ini, CNBC Indonesia Intelligence Unit melakukan survei pada 59 akun Twitter penyedia jasa layanan seks untuk mengetahui tarif open BO. Akun Twitter yang dipilih rata-rata memiliki 3.793 pengikut.

Dari survei ini, didapat gambaran rata-rata tarif sekali open BO per jam Rp 1.117.000 untuk sekali senggama atau maksimal satu jam, dan long time atau 24 jam sebesar Rp 13.541.000 untuk bercinta sepuasnya

Tarif jam-jaman di Jakarta sekitar Rp 1 juta dan tertinggi di Yogyakarta hampir Rp 1,4 juta. Tarif ini bisa dikatakan mengalami inflasi hingga 300% lebih dalam satu dekade terakhir, berdasarkan riset serupa yang pernah dipublikasikan oleh Bloomberg Businessweek Indonesia pada 2012.

Berikut tarif open BO atau layanan seks di sejumlah kota Indonesia:



Kajian Sri Hartini Jatmikowati (2015) pada Mediterranean Journal of Social Sciences menemukan faktor lain yang membuat perempuan muda terjebak prostitusi. Diantaranya, kurangnya dialog dan keterbukaan dengan orang tua, pergaulan, kurang perhatian dari orang tua, depresi dan kehilangan harga diri.

Peningkatan tren bisnis esek-esek rupanya juga didorong perkembangan pesat wisata seks yang menjadi fenomena global. Menurut Asian Labour Journal, Indonesia menjadi tujuan utama, khususnya anak-anak di bawah umur bagi turis asing dan lokal. Diperkirakan, sekitar 100 ribu anak dan perempuan diperbudak oleh germo setiap tahun untuk memasok kebutuhan wisata seks, dimana 30 persen diantaranya berusia di bawah 18 tahun.[]

Sumber: akurat
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita