GELORA.CO -Keputusan Partai Nasdem memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan, menjadi kejutan di awal pekan ini.
Hal itu disampaikan Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga dalam keterangannya, Jumat (1/10).
Bukan saja soal Cak Imin yang dipilih, tetapi kata Jamiluddin, gaya politik Nasdem perlu ditelaah karena seperti mengabaikan mitra koalisinya, yakni PKS dan Demokrat.
Kesannya, dalam pandangan Jamiluddin, Nasdem seperti memaksa Anies untuk berkhianat dengan Demokrat dan PKS. Hal itu, sangat beresiko pada jatuhnya reputasi Anies yang selama ini dipersepsi masyarakat sebagai sosok yang berintegritas.
“Anies sebagai sosok yang layak dipercaya juga akan terkikis akibat ulah Surya Paloh. Masyarakat akan memandang Anies bukan simbol perubahan tapi sebagai sosok petugas partai yang harus membeo kehendak Surya Paloh,” kata Jamiluddin.
Atas dasar itu, Jamiluddin menyebut bahwa Surya Paloh juga secara tidak langsung "mengubur" mimpi Anies untuk menjadi Presiden RI dengan menduetkannya bersama Cak Imin.
“Sebab, Cak Imin sosok yang tidak laku dijual. Hal itu terlihat dari elektabilitas Cak Imin yang sangat rendah,” katanya.
"Pilihan Nasdem itu tentu sudah mengubur mimpi Anies untuk menang. Anies dipaksa berpasangan dengan Cak Imin hanya untuk kalah dalam kontestasi Pilpres 2024,” pungkasnya.
Sumber: RMOL