GELORA.CO - Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali merespons beredarnya foto kebersamaan antara bakal capres Anies Baswedan, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK bersama dengan kubu bakal capres Prabowo Subianto.
Menurut Ali, kebersamaan itu sebatas silaturahmi biasa. Menurutnya tidak ada yang salah dari pertemuan antara Anies dan kubu Prabowo. Justru menurut Ali, pertemuan itu menandakan silaturahmi tetap ada, kendati berbeda pilihan politik.
"Ya kita boleh berbeda pandangan politik, beda pilihan tetapi silaturahmi harus tetapp kita jaga. Karena pemilu kontestasi mencari pemimpin," kata Ali di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
"Percaya betul bahwa tiga kandidat atau empat yang akan muncul dalam kontestasi ini memiliki niat yang sangat baik, memiliki cita-cita yang sama menjadikan rakyat Indonesia hidup sejahtera. Niat itu jangan kita ragukan," katanya.
Sebelumnya, sebuah foto memperlihatkan kubu bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto berfoto bersama rombongan bakal capres Anies Baswedan termasuk Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK. Foto itu lantas dianggap sebagai potret rombongan yang hendak keroyok capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Dalam foto terlihat ada eks politisi PDIP Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo dan Ketua Umum Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer alias Noel.
Kemudian, terlihat juru bicara Anies, Sudirman Said, dan politikus Partai NasDem Sugeng Suparwoto. Budiman mengetahui foto itu tersebar dengan narasi 'pengeroyokan'. Ia kemudian berusaha menjelaskan kapan foto itu diambil.
Menurutnya, foto itu diambil di lounge Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (18/8/2023). Rombongan Prabowo itu hendak terbang ke Semarang. Tanpa direncanakan, mereka bertemu dengan rombongan Anies dan JK.
Meski menjadi rival di panggung politik, namun mereka tetap menyapa satu sama lain bahkan berfoto bersama.
"Kita kan orang yang biasa saja bergaul, kita 'hai, hai' segala macam, nggak ada apa pun, kemudian foto-foto dan setelah itu pergi," kata Budiman di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
Aktivis 1998 itu menyadari kalau foto yang dimaksud malah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyebarkan narasi yang diinginkan.
"Kemudian ketika hari ini digoreng dan ada playing victim bahwa mau dikeroyok itulah yang mau saya katakan," ujarnya.
Budiman lantas menyampaikan pesan apabila ingin menjadi pemimpin hanya dengan modal goreng-goreng isu, lebih baik lupakan.
"Saya mau katakan lupakan pemimpin negara ini. Jangan berpikiran mau mengurus 200 juta lebih orang jika yang kamu punya adalah rasa ingin dibelas kasihani," terangnya.
"Please jangan, jauh lebih banyak rakyat yang masih menangis dan sedih dan masih banyak rakyat yang menderita."
Sumber: suara