MENGEJUTKAN! Baru Masuk PSI, Anak Jokowi Langsung Jadi Ketum, Apa Kata PDIP?

MENGEJUTKAN! Baru Masuk PSI, Anak Jokowi Langsung Jadi Ketum, Apa Kata PDIP?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mengejutkan!  Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, resmi menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Keputusan ini ditetapkan dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI. Cheryl Tanzyl dan Faldo Maldini selaku pembawa acara di Kopdarnas PSI ini mempersilakan Kaesang masuk ke ruangan di Djakarta Theater, Jakarta.

"Ketua baru kita, Bro Kaesang Pangarep. Kita sambut dengan tepuk tangan dong," teriak Cheryl, Senin (25/9/2023) malam. 

"Beri tepuk tangan untuk Ketua Umum baru kita, Bro Kaesang," timpal Faldo.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie pun menetapkan Kaesang secara resmi menjadi Ketum PSI.

"Memutuskan, menetapkan pengangkatan Saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum DPP PSI periode 2023-2028," kata Grace. SK Kaesang menjadi Ketum PSI pun diserahkan Grace kepada Kaesang secara langsung.

Sebagaimana diketahui, Kaesang baru dalam hitungan hari bergabung dengan PSI. Ia resmi menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 23 September 2023.

Setelah berkali-kali rumor keinginannya terjun ke politik hilang timbul, Kaesang resmi menjadi kader PSI setelah menerima kartu tanda anggota (KTA) di kediaman Jokowi, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023).

Saat ini, Kaesang memang belum menempati jabatan apa pun di partai. Kendati demikian, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok berharap rencana Kaesang menjadi calon Wali Kota Depok berjalan mulus.

"Mudah-mudahan dengan gabungnya Mas Kaesang, jalan menuju Depok 1 betul-betul menjadi kenyataan," ungkap Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra, Minggu (24/9/2023).

Ini Kata PDIP

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Said Abdullah menanggapi bergabungnya Kaesang Pangarep sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kabar putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga kader PDI-P itu sempat menjadi pembicaraan ramai di berbagai media dan media sosial (medsos).

Said mengatakan, pilihan politik Kaesang mendapat perhatian sebagian kecil masyarakat karena seorang anak presiden. Padahal, aktivitas politik dia sebagai warga negara merupakan hal biasa.

“Masyarakat merasa heran, mengapa anak seorang presiden yang merupakan kader PDI-P memilih aktif di partai berbeda,” katanya dalam siaran pers, Senin (25/9/2023).

Menjawab hal itu, dia mengatakan, peraturan internal PDI-P memang mengharuskan seluruh anggota keluarga inti kader partai, apalagi yang menduduki jabatan publik, tidak boleh aktif di partai lain. 

Namun, Kaesang saat ini secara administratif atau dari Kartu Keluarga (KK) telah membentuk keluarga sendiri.  “Sudah menjadi keluarga lain. Jadi, secara normatif tak ada hal yang luar biasa,” jelas Ketua Badan Anggaran DPR RI itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto membantah ada pertemuan di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri membahas soal putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, yang bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pertemuan itu dikabarkan terjadi pada 21 September 2023, dua hari sebelum Kaesang resmi menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dari PSI.

"Pertemuan itu tidak ada," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).

Ditanya lebih lanjut apakah Megawati marah mendengar kabar Kaesang bergabung ke PSI, Hasto juga tak menjawab.

Ia pun meminta pertanyaan soal Megawati yang dikaitkan dengan Kaesang berpindah ke isu lain. Kemudian, awak media pun menanyakan hal lain yang masih terkait Kaesang.

Pertanyaannya mengungkit perbedaan partai politik antara Megawati dengan sang adik, almarhumah Rachmawati Soekarnoputri. Rachmawati diketahui merupakan politikus Partai Gerindra, berbeda dengan Megawati.

Hal ini kemudian disamakan oleh publik dengan kasus Kaesang yang bergabung PSI, bukan PDI-P atau mengikuti jejak sang ayah dan saudaranya. "Ya publik boleh berpendapat, rakyat lah yang menentukan," ujar Hasto singkat.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita