Mahfud MD: Mungkin Ada 2 Atau 3 Pasangan di Pilpres, Ini Masih Jadi Perdebatan

Mahfud MD: Mungkin Ada 2 Atau 3 Pasangan di Pilpres, Ini Masih Jadi Perdebatan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak para Alim Ulama se-Tapal Kuda untuk bersama-sama menjaga pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang damai. Hal tersebut untuk merawat warisan ulama terdahulu yang sudah berjuang demi Indonesia.

Ajakan tersebut disampaikan Mahfud saat mengisi Seminar Kebangsaan bersama alim ulama se-Tapal Kuda dengan tema 'Menuju Pemilu 2024 yang Damai dan Bermartabat' di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (24/9).

"Dulu para ulama kita lah yang ikut mendirikan negara ini sehingga melaksanakan Pemilu itu adalah berarti merawat warisan para ulama kita yang telah ikut mendirikan NKRI. Dan dalam rangka merawat Indonesia, mari kita jaga Pemilu yang damai," kata Mahfud dalam keterangannya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga menyinggung soal beda pilihan dalam Pilpres 2024. Menurutnya, hal tersebut bagus karena merupakan bentuk demokrasi. Dia juga menyampaikan agar para pemilih nantinya memilih berdasarkan keyakinan hati nurani masing-masing.

14 Februari (Pilpres) nanti Bapak Ibu akan memilih pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, mungkin ada 2 pasangan, mungkin ada 3, ini masih terus terjadi perdebatan, dan itu bagus, diperdebatkan terus itu bagus."
-Mahfud MD.

"Jangan khawatir kok ribut terus, tidak apa ini demokrasi. Dan pilih berdasar keyakinan yang dibisikkan oleh hati nurani bahwa inilah wakil saya yang cocok saya pilih, inilah pemimpin saya yang cocok saya pilih," kata Mahfud.

Selain itu, Mahfud menekankan agar siapa pun yang menang nanti harus dihargai karena Pemilu merupakan bentuk musyawarah untuk memilih Pemimpin dan bukan untuk memenangkan kelompok tertentu.

"Yang menang kita akui lalu kita bantu, yang kalah membantu dari posisinya masing-masing, sehingga negara ini berjalan sebagai amanah yang diwariskan oleh ulama kita ketika dulu mendirikan Negara Kesatuan Republik indonesia," pungkas Mahfud.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita