GELORA.CO - Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni memberikan komentarnya terkait surat tulisan tangan dari Anies Baswedan yang menunjuk Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Menurut Sahroni, surat yang dikirim tersebut belum ada restu resmi dari partai politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Kemudian, itu cuma inisiatif dari Anies Baswedan, dan belum mencerminkan komitmen bersama dari tiga partai koalisi.
Ia menyatakan bahwa surat tersebut masih ambigu karena hingga saat ini Partai Demokrat belum memberikan tanggapan resmi terhadap permintaan Anies.
Sahroni juga mencatat bahwa surat tersebut seharusnya ditandatangani oleh AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat sebagai persetujuan resmi terhadap pencalonan AHY sebagai cawapres.
Namun, sampai saat ini, surat yang ditulis oleh Anies belum ditandatangani oleh Demokrat atau Agus Harimurti Yudhoyono.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief telah mengungkapkan surat yang berisi harapan Anies untuk melibatkan AHY sebagai cawapresnya.
Dalam surat tersebut, Anies menggunakan kata 'kami' untuk menyatakan keinginannya agar AHY menjadi cawapres.
Namun, keputusan Partai Demokrat untuk keluar dari Koalisi KPP yang mendukung Anies di Pilpres 2024 telah menciptakan perubahan dinamika politik yang signifikan.
Berita terbaru politik hari ini terus memanas, terutama kontroversi tentang surat Anies Baswedan dan dukungan dari Partai Demokrat terus menjadi perhatian, dalam perjalanan menuju Pemilu 2024 di Indonesia.
Sumber: suara