GELORA.CO - Wasekjend Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengungkapkan jika dirinya tidak akan menghapus postingan soal Anies Baswedan.
Meski sudah tak lagi mendukung Anies Baswedan dan keluar dari koalisi perubahan, namun Jansen Sitindaon mengatakan jika ucapan dan tulisannya itu biarlah menjadi sejarah.
Apalagi jika dikalkulasi, jumlah tulisan dan ucapannya soal Anies Baswedan sangat banyak sehingga tidak memungkinkan untuk dihapus semua.
Selain tak akan menghapus jejak digitalnya, Jansen juga tak akan menarik omongannya mengenai penilaiannya terhadap sosok Anies.
Dimana menurut politisi Demokrat itu, Anies adalah sosok capres yang pintar dan paket lengkap.
"Dan aku juga tidak akan menarik ucapanku di video itu bahwa: “mas Anies ini memang orang atau Capres yg intelektualnya sangat luar biasa, pintar dan lengkap”," ungkapnya.
Namun setelah mengenal selama satu tahun, Jansen barulah mengetahui jika omongan Anies tidak bisa dipegang.
Menurutnya manis omongan yang diucapkan oleh Anies berbeda dengan kenyataan yang ada.
"Walau skrg pasca aku tahu dan kami alami sendiri, omongan beliau yg gak bisa dipegang. Manis yg disampaikan beda yg dilakukan. Cukuplah kami yg ngalami selama 1 tahun ini," sambungnya dalam cuitan di aku Twitter @jansen_jsp.
Di akhirn unggahannya, Jansen tak mempermasalahkan pihak-pihak yang masih mendukung Anies.
Ia bahkan mempersilahkan mereka untuk terus maju memberikan dukungan kepada Anies.
"Dan bagi sahabat2 yg ingin terus mendukung beliau silahkan maju terus. Namun satu saran dari aku: “jika beliau nanti mulai berjanji apalagi ke teman2, itu saja yg harus mulai hati-hati”," tutupnya.
Pasca batal jadi cawapres, AHY hari ini baru saja menggelar konferensi pers. Dalam pidatonya, AHY mengucapkan selamat atas deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024.
Selain itu, AHY juga mengklaim sudah memaafkan Anies Baswedan meskipun ia tidak akan pernah bisa melupakan hal yang sudah menimpanya.
Putra SBY tersebut mengatakan jika amarah dan sakit hati kadernya bukan karena Ketum Demokrat batal jadi cawapres.
Akan tetapi mereka merasa perjuangan Partai Demokrat telah dilukai. (*)
Sumber: kilat