Isu Capres Cekik Wamen, Rudi S Kamri: Inilah Karakter Asli Prabowo

Isu Capres Cekik Wamen, Rudi S Kamri: Inilah Karakter Asli Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Cerita terkait isu capres menampar dan mencekik Wamen (Wakil Menteri) di ruang rapat kabinet tak hanya dari Direktur Seword Media Utama, Alifurrahman Asyari.

Rudi S Kamri, CEO Kanal Anak Bangsa TV melalui Opini Rudi juga menceritakan hal yang sama. Bahkan dia menyebut Presiden Jokowi murka setelah mengetahui insiden tersebut. 

Dalam video berdurasi 10 menit 19 detik itu, Rudi S Kamri mengaku mendapatkan informasi capres tampar dan cekik wamen sekitar 10 hari yang lalu.

"Saya sebetulnya sudah dapat informasi kira-kira 10 hari yang lalu. Bahwa terjadi insiden menjelang rapat kabinet yang akan dipimpin Presiden Jokowi.  Insidennya adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto emosi dan menampar serta mencekik Wamen (Wakil Menteri) Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. Ini politisi dari PKB," kata Rudi S Kamri seperti dikutip fin.co.id dari chanel Youtube Kanal Anak Bangsa pada Senin, 18 September 2023. 

Namun, kata Rudi S Kamri, dirinya berusaha tidak mengekspos hal itu. Karena hal ini menjadi aib bagi Istana. Apalagi kejadian ini terjadi di ruang rapat kabinet. 

"Dan memang sesuatu yang aneh bin ajaib kalau seorang menteri mencekik dan menampar wakil menteri. Tapi hari ini saya lihat sudah ada media mengemukakan hal ini, ya sudah terpaksa juga harus mengekspos. Karena bagi saya ini suatu kejadian yang memalukan," imbuh Rudi S Kamri. 

Lantas, Rudi S Kamri memulai cerita soal capres menampar dan mencekik Wamen yang diduga dilakukan Prabowo Subianto kepada Wamen Harvick Hasnul Qolbi.

"Konon ceritanya menurut informasi yang saya terima, bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto emosional. Karena kerjasama dengan Kementerian Pertanian tidak berjalan dengan baik.  Ini terkait dengan food estate. Nah, ini yang menjadi masalah besar sekarang ini. Pada waktu rapat kabinet, ternyata Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo tidak hadir. Hanya diwakili  oleh Wakil Menteri Pertanian," tutur Rudi S Kamri. 

Menurut Rudi S Kamri, emosi seorang Prabowo Subianto meledak sampai tidak bisa menahan diri. Akhirnya insiden tersebut dilerai oleh sesama menteri atau orang-orang di sekitar menjelang rapat kabinet. 

"Informasi yang saya terima juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi murka mendengar informasi yang memalukan ini. Murka semurka murkanya. Karena ini kejadian baru pertama kali di Indonesia. Insiden yang memalukan," lanjutnya. 

Rudi S Kamri mengaku sebetulnya dirinya tidak ingin mencampuri urusan antara Prabowo Subianto dengan Kementerian Pertanian terkait food estate. 

"Tapi ingin saya katakan inilah karakter asli seorang Prabowo Subianto. Impulsif, emosional. Tidak bisa menahan diri. Jadi masyarakat Indonesia harus mengerti. Apalagi yang bersangkutan berencana mencalonkan diri menjadi presiden RI," papar Rudi S Kamri. 

Menurutnya, bisa kita bayangkan jika seorang presiden Indonesia begitu emosional. "Kalau masih selevel menteri yang kewenangannya terbatas pun sudah bisa melakukan tindakan kekerasan seperti itu, apalagi mempunyai kewenangan yang luar biasa besar yaitu Presiden RI," lanjutnya.

Sebetulnya, kata Rudi S Kamri, ihwal temperamental seorang Prabowo Subianto sudah menjadi rahasia umum. Bahkan, sudah berkali-kali disampaikan di ruang publik oleh siapapun terkait betapa mudah marahnya Prabowo Subianto. 

"Saya sendiri pernah mendengarkan cerita kemarahan yang meledak-ledak ini dari mantan Sekjen Kementerian Pertahanan. Ini karakter seorang Prabowo Subianto," urainya. 

Rudi S Kamri juga menyinggung bagaimana mungkin seseorang dengan karakter seperti itu diberikan amanah menjadi kepala negara dan memiliki kewenangan yang besar. 

"Jujur awalnya saya mendengar berita ini lalu saya croscek tapi saya pendam. Saya berusaha tidak mengekspos. Karena ini aib besar buat pemerintahan Presiden Jokowi," jelasnya.

Karena itu, Rudi S Kamri meminta masyarakat Indonesia cerdas memilih calon presiden. "Sekarang tinggal Anda, masyarakat pemilih di Indonesia. Cerdas memilih. Calon presiden kita yang santun menghormati orang atau karakter yang mudah marah dan temperamental seperti ini," tukasnya. 

"Kalau masih menteri sudah mencekik, menampar wakil menteri di kementerian yang lain, apalagi presiden. Jangan-jangan nanti semua menterinya ditampari oleh presidennya kalau punya karakter seperti ini," beber Rudi S Kamri.

Dia menegaskan Indonesia tidak layak dipimpin oleh figur atau karakter pemimpin yang emosional. Indonesia, lanjutnya, harus dipimpin orang yang punya pengetahuan luas, kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dan mampu menahan diri dengan baik dalam menghadapi semua masalah atau problem. 

"Masalah food estate itu masalah besar. Tapi kalau kita bicara konteks kenegaraan, konteks dunia ya kecil sebetulnya.  Kalau yang kecil saja sudah marah, apalagi menghadapi konteks masalah yang lebih luas. Anda semua sebagai pemilih Indonesia yang memegang kedaulatan tertinggi di republik ini, pilihlah pemimpin yang baik," jelas Rudi S Kamri. 

Dia mengajak masyarakat Indonesia memilih dengan cerdas. Bukan capres yang sekedar pencitraan di depan publik. 

"Bukan sekedar memoles diri dan akhirnya pada saat tertentu sifat aslinya keluar jika ada masalah-masalah yang memicu emosi yang bersangkutan," terangnya. 

Rudi S Kamri menambahkan insiden ini memang sudah ditutup oleh Istana. "Ditutupi dengan karpet merah. Karena ini aib besar. Ya sudahlah ini tragedi di kabinet Presiden Jokowi dan tidak berlanjut. Meskipun katanya ada trauma besar dari Wamen maupun beberapa orang yang lain yang melihat kejadian tersebut, tapi inilah yang terjadi," kata Rudi S Kamri. 

Sumber: fin
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita