GELORA.CO - Demokrat memutuskan mendukung Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai bacapres di 2024. Namun, belum terungkap apa pertimbangan Demokrat kembali mendukung Prabowo sejak 2014, 2019 dan kini 2024.
Wasekjen Demokrat, Renanda Bachtar, buka suara terkait pertimbangan partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono ini mendukung Prabowo.
"Terkait kita memutuskan koalisi sama Pak Prabowo, memang dari awal kita sama intens, coba gerak komunikasi kedua pihak (Gerindra dan PDIP) namun memang yang sangat responsif itu dari Pak Prabowo," kata Renanda ketika dikonfirmasi, Selasa (19/9).
"Tiap kita komunikasi selalu direspons cepat dan kemudian sampai ada ketemuan berkali-kali," tutur dia.
Renanda mengungkapkan, ada sekitar tiga pertemuan Prabowo dengan Demokrat sejak partai berlambang mercy ini memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan.
"Sudah 2-3 pertemuan di mana Pak Prabowo mengambil inisiatif untuk bertemu meski enggak selalu dengan SBY. Namun dalam konteks meminta keseriusannya untuk meminta Demokrat bergabung," ungkap dia.
Demokrat menuturkan, Majelis Dewan Pertimbangan Demokrat juga sudah melakukan berbagai hitungan sebelum mengambil keputusan untuk mendukung Prabowo. Termasuk membedah data-data dan Prabowo menerima komitmen semangat perubahan Demokrat dengan 14 agenda perubahannya.
"Tentu setiap orang di Pilpres ini kan ingin menang, setelah kita hitung-hitung juga tentunya banyak hal, faktor jadi mulai dari penerimaan yang baik responsif, kedua visi kita tentang perubahan perbaikan bisa dipahami, bisa kita titipkan ke Prabowo," jelas Renanda.
"Pak Prabowo bilang 'saya juga prinsipnya perubahan!' Dan juga kemudian juga chemistry yang sudah terjalin karena kita tahu hubungan SBY dan Prabowo sahabat sejak dahulu kita harus menatap ke depan," tutur dia.
Lebih jauh, Renanda mengatakan selain itu, banyak basis pemilih Demokrat yang memilih Prabowo. Bergabungnya Demokrat dapat memperbesar peluang kemenangan Koalisi Gerindra di Pilpres 2024.
Demokrat melihat dari alasan ideologis: PDI-P sudah menyatakan diri sebagai partai kiri progresif. Sedangkan Anies ada di sudut kanan.
"Satu-satunya koalisi yang ada di tengah adalah Gerindra. Sebagai partai tengah, Demokrat pilih koalisi yang ada di tengah," kata Renanda.
Sumber: kumparan.