Hidayat Nur Wahid Buka Suara Tanggapi Karma SBY, Singgung Peristiwa 'Panas' Tahun 2009

Hidayat Nur Wahid Buka Suara Tanggapi Karma SBY, Singgung Peristiwa 'Panas' Tahun 2009

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Hidayat Nur Wahid akhirnya muncul dan buka suara menanggapi sebuah cuitan yang menyinggung soal karma Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hidayat Nur Wahid menanggapi utas yang menyinggung namanya, SBY, serta peristiwa yang terjadi pada Pilpres 2009 silam.

Tahun 2009 silam, Hidayat Nur Wahid diduga menjadi cawapres kuat yang akan mendampingi SBY di Pilpres 2009, namun harapan itu kandas.

SBY di detik-detik terakhir justru memilih Boediono sebagai cawapres, sementara Hidayat Nur Wahid sebagai orang PKS masih setia mendukung sang capres.

PKS disebut dijebak oleh keputusan SBY tersebut, meski pada akhirnya mereka masih mendukung SBY dan Boediono di Pilpres 2019, hingga akhirnya menang.

Hingga akhirnya SBY disebut menerima karma dari sikapnya kepada HNW usai AHY tersingkir dari kursi cawapres pendamping Anies Baswedan.

Partai Demokrat bahkan berkoar-berkoar merasa dikhianati dengan keputusan pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres 2024.

Hal itu lantaran sebelumnya Anies Baswedan disebut telah meminta AHY untuk mendampinginya, lewat secuil kertas yang diduga ditulis pada 28 Agustus 2023 lalu.

Menanggapi hal itu, Hidayat Nur Wahid mengatakan jika peristiwa pada tahun 2009 tidak ada hubungannya sama sekali dengan pencapres 2024 nanti.

"Di era keterbukaan informasi berbagai narasi tersaji. Tapi karena menyebut saya dan PKS, maka izinkan saya mengklarifikasi.

"Soal urungnya AHY jadi bacawapres, tidak ada hubungannya dengan peristiwa pencawapresan saya di tahun 2009. Itu dua peristiwa yang berbeda dan tidak ada kaitannya," tulis Hidayat Nur Wahid.

Ia pun menegaskan masih akan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin, sama halnya dengan dirinya yang mendukung SBY di Pilpres 2009.

Hidayat Nur Wahid menyebut dirinya masih berkomitmen memperjuangkan pencapresan Anies Baswedan, meski kini ditinggalkan Partai Demokrat.

"Saya dan PKS tetap dalam komitmen memperjuangkan koalisi yang sudah disepakati. Tahun 2009 PKS tetap perjuangkan kemenangan capres SBY.

"Dan untuk Pilpres 2024, PKS tetap dalam komitmen perjuangkan bacapres Anies Rasyid Baswedan," tulisnya dalam cuitan yang berbeda.

Partai Demokrat sendiri telah mencabut dukungan kepada Anies Baswedan dan masih belum menentukan pilihan kemana arah politik yang akan mereka ambil. (*)

Sumber: kilat
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita