Hasto Ke Demokrat: Dukung Ganjar Dulu, Baru SBY Ketemu Mega

Hasto Ke Demokrat: Dukung Ganjar Dulu, Baru SBY Ketemu Mega

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuka pintu bagi Partai Demokrat bergabung dalam koalisi pendukung Ganjar Pranowo. Hasto juga merespons wacana untuk mempertemukan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, sebelum 2 mantan presiden itu bertemu, Hasto ingin Demokrat buat komitmen dulu untuk mendukung Ganjar. 

Sejak berstatus jomblo, Demokrat memang sedang menjajaki komunikasi pada dua poros yang ada: poros Prabowo Subianto dan poros Ganjar Pranowo. Terhadap dua poros itu, Demokrat tak ragu menyampaikan pujian dan harapan untuk bisa bergabung. 

Bahkan, Demokrat yang selama ini tidak pernah berkoalisi di Pilpres dengan PDIP, kali ini coba masuk ke kandang banteng. Berbagai kader Demokrat bahkan tak ragu-ragu memuji Megawati. Meskipun memiliki hubungan yang kurang baik, bagi Demokrat, Mega tidak pernah menyakiti SBY baik saat jadi oposisi maupun bagian dari partai penguasa. Keinginan agar SBY-Mega bisa bertemu lantas disuarakan oleh sejumlah petinggi parpol berlambang bintang mercy itu. 

Menanggapi usulan itu, Hasto merespon positif. Namun, Hasto berharap Demokrat lebih dulu menunjukkan komitmennya untuk terlebih dahulu  mendukung Ganjar. "Setelah ada komitmen memberikan dukungan kepada Pak Ganjar, baru pertemuan itu dilakukan formal," kata Hasto, Sabtu (9/9).

Hasto mengakui, hubungan PDIP dengan Demokrat sekarang ini lebih cair. Apalagi setelah adanya pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Karena alasan ini, disebut Hasto, pertemuan Mega dan SBY bukan mustahil. 

Menurut penerima gelar doktor pertahanan dari Universitas Pertahanan itu, pertemuan antara Puan dan AHY menjadi modal untuk pertemuan lanjutan antara Mega dan SBY. Ia pun mengatakan komunikasi dengan Demokrat masih terus terjalin.

"Kita lihat dalam perjalanan partai politik yang bertemu Mbak Puan terlebih dulu didampingi jajaran DPP," ucap dia. 

Sebelumnya, Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron menyatakan, rekonsiliasi antara SBY dan Mega telah dibahas partainya. Kini, partai berlambang Mercy itu, tengah mengatur pertemuan antara dua tokoh yang pernah menjadi presiden itu. "Ya, rencana (pertemuan) itu ada. Gagasannya sudah ada," aku Herman, dalam acara HUT ke-22 Demokrat di Jakarta, Sabtu (9/9).

Kesempatan ini, menurutnya, turut menjadi harapan bagi banyak masyarakat Indonesia. Mengingat hubungan kurang harmonis antara Mega-SBY sudah berlangsung lama, hampir 2 dekade. "Kalau memang terjadi rekonsiliasi antara Pak SBY dengan Bu Mega, tentu ini harapan seluruh rakyat Indonesia juga," nilai dia. 

Diketahui, setelah merasa dikhianati NasDem, Demokrat cabut dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP) yang telah mendeklarasikan duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Capres dan Cawapres. Kini, posisi Demokrat jomblo alias belum punya mitra koalisi. 

Selain ke Ganjar, Demokrat juga berupaya memepet ke gerbong yang mendukung Capres Prabowo Subianto. Diketahui, Prabowo mendapat dukungan dari Gerindra, Golkar dan PAN sebagai Capres yang diusung di Pilpres 2024. 

Upaya ini, rupanya juga tidak kalah serius seperti menjajaki koalisi dengan Banteng. AHY, diungkapkan Herman Khaeron, AHY akan bersua dengan Prabowo. "Dengan Pak Prabowo dalam waktu dekat ada pertemuan," ucap anggota Komisi VI DPR itu, Sabtu (9/9).

Namun, ia belum mau membeberkan waktu dan lokasi pertemuan tersebut. "Ya, nanti akan dikabarkan ke teman-teman media," sambungnya. 

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyarankan sebaiknya Demokrat tidak terlalu memberikan persyaratan tinggi untuk masuk dalam poros koalisi yang ada. Termasuk langkah Demokrat untuk berkoalisi dengan PDIP yang telah mencapreskan Ganjar. 

"Syarat yang diberikan PDIP yakni mendukung Ganjar lebih dulu, maka Demokrat tidak dalam kapasitasnya memilih. Jadi sebaiknya Demokrat ikut aturan main saja. Tidak ada salahnya, bila Demokrat dukung Ganjar dulu, baru Mega-SBY bertemu,” pungkasnya.

Sumber: rmid
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita