Habib Rizieq Peringatkan 9 Naga: Kalau Kalian Terus Ganggu Umat Islam, Besok Kalian akan jadi Cacing!

Habib Rizieq Peringatkan 9 Naga: Kalau Kalian Terus Ganggu Umat Islam, Besok Kalian akan jadi Cacing!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Peringatan keras Imam Besar Habib Rizieq Syihab kepada Tomy Winata terkait penggusuran warga Pulau Rempang untuk dijadikan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City.

“Saya ingatkan kepada semua Naga-Naga, semua Naga-Naga jaga sikapmu, jangan ganggu pribumi, jangan ganggu ummat Islam, kalo kalian terus ganggu ummat Islam, besok kalian akan jadi cacing!”

Ajak Doakan Warga Rempang, Habib Rizieq: Haram Atas Nama Negara Ambil Lahan Rakyat!

Habib Rizieq Syihab mengajak umat Islam untuk mendoakan warga Rempang yang sedang mengalami kekerasan dan upaya perampasan tanah serta penggusuran lahan.

“Kita berdoa supaya seluruh rakyat Indonesia jangan ada yang ditindas dan dizalimi, jangan lagi ada tanah mereka yang dirampas,” ungkap HRS di akun channel Youtube IBTV Jumat 15 September 2023

Habib Rizieq mengatakan Bangsa Melayu telah menghuni Kepulauan Riau sejak ratusan tahun dan mereka punya hak untuk menempati lahan tersebut

Habib Rizieq Syihab (HRS) juga menegaskan agar pemerintah tidak melakukan tindakan-tindakan pemaksaan apalagi kekerasan agar warga mengosongkan tanah tanah yang telah dianggap sebagai kampung adat mereka. 

"Tidak ada satupun kekuatan instansi manapun di negeri ini yang boleh mengusir mereka, jangan coba-coba atas nama negara lahan rakyat mau diambil, haram!” tegasnya.

Saat ini, kata dia, bangsa Melayu khususnya warga Rempang mereka sedang dipaksa untuk mengungsi. 

"Ada 16 Kampung mereka dipaksa untuk dikosongkan, dipaksa mereka itu untuk diusir hanya untuk kepentingan oligarki, hanya untuk kepentingan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh salah satu naga di Indonesia," jelas Habib Rizieq.

“Dan sekali lagi, ini tidak boleh dibiarkan. Kalau kita belum bisa membantu dengan harta dan tenaga, bantu dengan doa karena doa senjatanya orang yang beriman dan tidak ada yang bisa menolak ketentuan Allah kecuali doa,” lanjutnya.

Habib juga menjelaskan bahwa warga Melayu sudah menempati lahan di wilayah Rempang sejak 1800, sebelum akhirnya Belanda datang dan mengambil tanah-tanah mereka. 

 Peringatan keras Imam Besar Habib Rizieq Syihab kepada Tomy Winata terkait penggusuran warga Pulau Rempang untuk dijadikan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City.

“Saya ingatkan kepada semua Naga-Naga, semua Naga-Naga jaga sikapmu, jangan ganggu pribumi, jangan ganggu ummat Islam, kalo kalian terus ganggu ummat Islam, besok kalian akan jadi cacing!”

Ajak Doakan Warga Rempang, Habib Rizieq: Haram Atas Nama Negara Ambil Lahan Rakyat!

Habib Rizieq Syihab mengajak umat Islam untuk mendoakan warga Rempang yang sedang mengalami kekerasan dan upaya perampasan tanah serta penggusuran lahan.

“Kita berdoa supaya seluruh rakyat Indonesia jangan ada yang ditindas dan dizalimi, jangan lagi ada tanah mereka yang dirampas,” ungkap HRS di akun channel Youtube IBTV Jumat 15 September 2023

Habib Rizieq mengatakan Bangsa Melayu telah menghuni Kepulauan Riau sejak ratusan tahun dan mereka punya hak untuk menempati lahan tersebut

Habib Rizieq Syihab (HRS) juga menegaskan agar pemerintah tidak melakukan tindakan-tindakan pemaksaan apalagi kekerasan agar warga mengosongkan tanah tanah yang telah dianggap sebagai kampung adat mereka. 

"Tidak ada satupun kekuatan instansi manapun di negeri ini yang boleh mengusir mereka, jangan coba-coba atas nama negara lahan rakyat mau diambil, haram!” tegasnya.

Saat ini, kata dia, bangsa Melayu khususnya warga Rempang mereka sedang dipaksa untuk mengungsi. 

"Ada 16 Kampung mereka dipaksa untuk dikosongkan, dipaksa mereka itu untuk diusir hanya untuk kepentingan oligarki, hanya untuk kepentingan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh salah satu naga di Indonesia," jelas Habib Rizieq.

“Dan sekali lagi, ini tidak boleh dibiarkan. Kalau kita belum bisa membantu dengan harta dan tenaga, bantu dengan doa karena doa senjatanya orang yang beriman dan tidak ada yang bisa menolak ketentuan Allah kecuali doa,” lanjutnya.

Habib juga menjelaskan bahwa warga Melayu sudah menempati lahan di wilayah Rempang sejak 1800, sebelum akhirnya Belanda datang dan mengambil tanah-tanah mereka. 

Sumber: dewantara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita