Geram dengan Candaan Menag Yaqut, Faizal Assegaf: Bobroknya Kelompok Anti Perubahan

Geram dengan Candaan Menag Yaqut, Faizal Assegaf: Bobroknya Kelompok Anti Perubahan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bakal Capres dan Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang disingkat Amin mendapat sindiran dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.

Candaan Menag Yaqut, yang menyatakan pilih Amin berarti bid'ah menjadi sorotan banyak kalangan. Tak terkecuali aktivis 98 Faizal Assegaf, yang mengkritik Menag Yaqut dalam ulasannya di akun media sosial X milik pribadinya @faizalassegaf dengan judul "Dulu Usik Toa Masjid, Kini Benci Kata Amin", Kamis (14/9).

"Gagal menjegal Anies dan Gus Imin, kini muncul kesurupan politik di lingkaran Istana. Menag Yaqut terusik oleh akronim: Amin. Walhasil, darah mendidih, otak error dan jadi gelap mata," tulis Faizal.

Tak hanya Yaqut, kawanan buzzer dan komplotan pembenci Islam juga menjadi sasaran kritik Faizal.

"Pembenci toa masjid, terbakar kemarahan. Nama Anies dan Muhaimin yang disingkat Amin, dituding sebagai bidah. Sangat lucu dan bodoh! Tudingan bidah yang disemburkan, bukan sekedar candaan. Namun tersirat cemoohan dan sekaligus menyulut maksut politik jahat. Terkesan sangat reaktif dan sensitif dengan ihwal keislaman," tulisnya lagi.

Lanjut dia, ini sebuah fenomena problem kejiwaan yang labil dan semakin parah di sentrum kekuasaan Jokowi yang menegaskan watak Islamophobia.

Faizal menambahkan dalam ulasannya, "Tanpa henti, Anies dan mayoritas umat Islam yang menghendaki perubahan menjadi sasaran kebencian dengan segala rupa tudingan. Mulai dari intoleran, politik identitas, radikal-radikul, dll".

Menurut dia Anies-Muhaimin merupakan sosok yang bisa membawa kebangkitan Islam di Indonesia. Selain itu, pasangan ini diharapkan mampu menggilas para hipokrit berkedok Pancasila.

"Kini Gus Imin dan PKB pun ikut terseret. Diobok-obok oleh mereka yang getol teriak paling Pancasilais dan bertopeng toleransi. Semakin jelas betapa hipokrit dan bobroknya kelompok anti perubahan," jelas dia.

"Jangankan membicarakan nilai-nilai keislaman dalam berdemokrasi, toa masjid pun diusik. Semakin menunjukan mobilisasi politik kebencian tersebut hadir bukan sesuatu yang kebetulan," ungkapnya.

"Wajar bila umat Islam kini bangkit dalam kesadaran politik tauhid untuk melawan ketidakadilan. Pilpres 2024 merupakan momentum strategis dan ikhtiar bersama demi memenangkan aspirasi rakyat. Amin (Anies-Imin) pemantik ukhuwah Islamiah," tutup Faizal. 

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita