Fahri Hamzah Buka Info Kejutan Politik: Muncul Dua atau Empat Pasangan Capres-Cawapres dan Figur Baru

Fahri Hamzah Buka Info Kejutan Politik: Muncul Dua atau Empat Pasangan Capres-Cawapres dan Figur Baru

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ada analisis dari Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah terkait Pilpres 2024.

Katanya, situasi politik saat ini masih dinamis dan bisa menciptakan kejutan-kejutan baru hingga 19 Oktober 2023, pada saat pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden dibuka. Apa saja kejutan politik itu?

Kejutan-kejutan tersebut, menurutnya, bisa mengubah peta politik mengenai keberadaan tiga calon presiden (capres) yang mengemuka saat ini, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan menjadi dua atau empat capres, serta bermunculannya figur-figur baru.

"Dengan adanya tripolar (tiga capres) kita bersyukur karena akan menciptakan kelompok-kelompok yang lebih rasional. Tidak seperti dulu, terlalu berhadap-hadapan antara ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Tetapi, situasinya masih dinamis, masih akan ada kejutan-kejutan baru," kata Fahri dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat, 29 September 2023.

Karenanya, mantan politukus PKS itu berharap masyarakat bisa belajar dalam mengelola situasi politik sekarang agar tidak berujung pada konflik yang terjadi di masyarakat seperti pada pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya.

Sebab, sikap irasionalitas dapat membuat masyarakat kurang berpikir soal-soal yang ideal bagi bangsa ke depan, karena terlalu mengutamakan sentimen yang sebenarnya bisa dibahas dan diskusikan.

"Apa pun hasilnya nanti, masyarakat kita harus lebih moderat dan lebih proporsional. Sehingga pemilu legislatif dan pemilihan presiden yang berlangsung pada hari yang sama ini akan berjalan dengan sangat baik dan tidak ada potensi yang membahayakan kita," ujarnya.

Menurut Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini, semua pihak harus berpikir untuk mengedepankan kepentingan nasional, sehingga pemilu tetap damai dan aman, serta tidak ada pembelahan di masyarakat.

Dia juga menjelaskan alasan partainya mendukung Prabowo Subianto agar ada keberlanjutan agenda nasional. Untuk itu, pembangunan IKN dan kereta cepat tak dapat dibatalkan, karena biaya yang dikeluarkan sudah terlalu besar.***

Sumber: harianterbit
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita