GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan analisinya bahwa duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merupakan kemenangan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya banyak yang mengatakan bahwa Cak Imin merupakan rekomendasi dari Jokowi, dan menunjukkan bahwa presiden menanamkan kaki di semua capres, termasuk Anies Baswedan.
"Ini kemenangan Presiden Jokowi karena sepertinya Presiden Jokowi menanam semua kaki di semua calon, termasuk di Anies Baswedan sekalipun, orang mengatakan bahwa Cak Imin ini adalah rekomendasi," ungkapnya.
Menurut Refly, Jokowi tidak menginginkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi cawapres Anies. "Intinya adalah jangan sampai AHY," ujarnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Jumat (1/9).
Sementara itu, Sekjen DPP Partai Demokrat dan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Teuku Riefky Harsya mengungkapkan berita bahwa Anies Baswedan setuju dengan manuver Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk bersanding dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Riefky mengatakan mendapat kabar tersebut dari Juru Bicara Anies, Sudirman Said pada Rabu (30/8/2023) yang disampaikan kepada Partai Demokrat di Jakarta. Berdasarkan informasi yang disampaikan Sudirman, Anies menerima keputusan itu atas dasar insiatif sepihak dari Surya Paloh.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Riefky dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (31/8/2023) dikutip dari Republika.
Riefky melanjutkan bahwa Anies sebelumnya sudah sepakat bersama pimpinan NasDem, Demokrat, dan PKS untuk menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres, namun sekarang malah mengikuti inisiatif Surya Paloh.
Untuk diketahui, dengan koalisi NasDem bersama PKB, maka pasangan Anies-Cak Imin sudah memenuhi Presidential Threshold 20 persen atau ambang batas untuk mengajukan capres-cawapres.
Sumber: newsworthy