Duet Anies-Cak Imin Langkah Jenius Surya Paloh

Duet Anies-Cak Imin Langkah Jenius Surya Paloh

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar rencananya akan dideklarasikan siang ini di Surabaya. 

Berbagai tanggapan mengiringi langkah paslon capres dan cawapres ini yang menyebabkan bubarnya Koalisi Perubahan dan Persatuan  dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Pengamat politik Hendra Setiawan Boen  menilai munnculnya pasangan Anies dan Cak Imin  adalah langkah brilian dari Surya Paloh. Keluarnya Partai Demokrat membawa keuntungan kepada Anies Baswedan. 

“Kita ingat dalam beberapa bulan belakangan, Partai Demokrat seperti duri dalam daging di dalam koalisi pendukung Anies seperti memaksa Anies mendeklarasikan cawapres secepatnya. Kalau ditarik ke pilpres 2019, Partai Demokrat juga seperti menjegal dari dalam pasangan Prabowo dan Sandi pada saat mereka lagi-lagi secara terbuka menyerang koalisinya sendiri setelah melaksanakan semacam istigosah di Gelora Bung Karno,” ujarnya.

Hendra menyebutkan bahwa sementara Surya Paloh berjibaku menambah partai pendukung bagi Anies Baswedan seperti mencoba menarik Golkar dan PKB, Partai Demokrat justru hanya berkutat pada memastikan Anies Baswedan akan memilih AHY sebagai cawapres 

“Lagipula, Oartai Demokrat terlalu baper dalam menanggapi masuknya PKB dan Cak Imin ke dalam koalisi. Dari fakta-fakta yang diakui semua pihak, nyatanya, Anies Baswedan memang diberi kewenangan semua anggota koalisi untuk memilih cawapresnya sendiri dan berhasil menarik PKB yang berarti memperlemah KKIR adalah hal positif. Selain itu, Anies juga segera mengirim Sudirman Said untuk memberitahu perkembangan rerakhir. Jadi tidak ada pelanggaran kepatutan maupun moral dalam kasus ini” imbuh Hendra

Hendra menambahkan, satu-satunya yang mungkin bisa dianggap penghianatan oleh Demokrat mungkin adalah Anies telah menunjuk AHY sebagai cawapres dan kemudian membatalkan. Tapi inipun tidak seharusnya ditanggapi secara baper oleh Partai Demokrat. "Karena kita ingat pada pilpres 2019, Mahfud MD telah ditunjuk sebagai cawapres dan bahkan telah mempersiapkan baju untuk deklarasi untuk kemudian batal pada detik-detik terakhir,” tandasnya.

Khusus AHY, kata Hendra, elektabilitas dia memang tidak akan bisa mendongkrak Anies Baswedan, “Pada pilgub DKI Jakarta saja AHY kalah telak, bagaimana tingkat nasional? Jadi hengkangnya gerbong AHY sepertinya hal positif, setidaknya menghilangkan benalu dan duri dalam daging.”

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita