GELORA.CO -Partai Demokrat menarik dukungan untuk bakal Capres Anies Baswedan dan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena merasa komitmen dan kesepakatan yang telah dibuat dilanggar.
Menanggapi hal ini, Anies Baswedan saat diundang dalam spesial interview yang disiarkan Channel YouTube Metro TV merasa kebingungan.
"Justru bertanya, komitmen apa? Kesepakatan apa? Ini tidak akan pernah berhenti. Kata A , lawan kata B. Ini tidak akan pernah selesai," kata Anies seperti dikutip, Rabu (6/9).
Anies mengatakan, surat yang ditulis tangannya berisi harapan agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersedia menjadi pasangannya di Pilpres 2024, bukan untuk dipertontonkan.
Anies mengakui nama AHY memang pernah disampaikannya sejak Juni lalu. Namun terjadi perbedaan pandangan di KPP. Partai Demokrat meminta Anies-AHY segera dideklarasikan namun Partai Nasdem masih menunggu barangkali ada opsi lain.
"Kalau ini sebuah proses kesepakatan khusus, pasti disiapkan dengan mesin ketik komputer, rapih," kata Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Surat yang ditulis tangan di atas kertas bergaris itu dimaksudkan diberikan kepada AHY. Setelah dibaca, surat disebut disimpan oleh utusan Anies di Tim 8. Begitu juga jika ada balasan dari AHY.
"Kertas itu janjinya ditujukkan supaya bisa dibaca kemudian ditarik lagi dan tidak untuk difoto atau sebagai bahan dipublikasikan. Ini sebagai pengganti karena Anies tidak mungkin hadir untuk menyampaikan," pungkasnya.
Sumber: RMOL