GELORA.CO -Isu kudeta Gus Dur dari kursi PKB nampaknya semakin panas, usai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ditunjuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
Tentu hal tersebut menjadi perhatian Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dia bahkan membela diri soal isu kudeta Gus Dur tersebut.
"Itu masa lalu yang setiap lima tahun pasti muncul," kata Cak Imin.
Adapun isu mengkudeta Gus Dur dari PKB muncul usai deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin untuk Pilpres 2024 pada pekan lalu. Lini masa media sosial turut diramaikan oleh isu Cak Imin mengkudeta Gus Dur.
Ia pun sudah sering menanggapi perihal kudeta terhadap Gus Dur. Meski begitu, Cak Imin enggan mengomentari lebih lanjut.
"Saya sudah jawab bolak-balik masa lima tahunan diulang lagi," ucapnya.
Untuk diketahui, internal PKB memanas pada tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh Gus Dur yang saat itu menjabat Ketua Dewan Syuro PKB memecat Cak Imin dari jabatannya sebagai Ketua Umum PKB.
Cak Imin dianggap tak loyal dengan Gus Dur, sering bermanuver sendiri dan dinilai bakal menyingkirkan paman-nya tersebut. Cak Imin dituding telah menggalang kekuatan untuk menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) guna menggeser Gus Dur.
Keputusan pemecatan Cak Imin dari Ketua Umum PKB kala itu sudah dilakukan melalui rapat pleno Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz PKB.
Cak Imin tak terima dengan pemecatan ini. Ia menggelar MLB di Hotel Mercure Ancol sehari setelah MLB kubu Gus Dur yang digelar 30 April-1 Mei 2008 di Parung, Bogor.
Masing-masing menggelar MLB dengan versinya sendiri. Kubu Cak Imin menetapkan Cak Imin sebagai Ketua Umum dan Sekjen Lukman Edy menggantikan Putri Gus Dur Yenny Wahid.
Posisi Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro juga digeser, digantikan oleh KH Aziz Mansyur.
Konflik kedua MLB itu berujung di meja hijau. Mulai dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hingga ke Mahkamah Agung. Akhirnya, kepengurusan Cak Imin yang dianggap sah.
Sumber: suara