GELORA.CO - Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, membantah adanya penolakan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Anies menjelaskan pandangannya dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Senin (4/9/2023).
Dalam wawancara tersebut, Anies menceritakan adanya perbedaan pandangan yang muncul dalam pertemuan Tim 8 Koalisi Perubahan pada akhir Agustus lalu.
"Pada mulai weekend, 27, 28, 29, Minggu, Senin, Selasa, itu percakapan intensif di Tim 8. Dan pada tanggal 28 sudah ketemu situasi perbedaan pandangan yang tidak bisa dipertemukan," ungkap Anies seperti yang dikutip, Rabu (6/9/2023).
Anies mengungkapkan bahwa sejak bulan Juni, ia telah mengusulkan nama AHY sebagai cawapres kepada Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.
Menurutnya, AHY adalah satu-satunya yang bersedia menjadi pasangannya dalam pemilihan presiden.
"Pak Surya Paloh (Ketua Umum Partai NasDem) memahami bahwa pilihan kami adalah AHY. Yang tersedia adalah AHY, lalu Demokrat juga begitu," kata Anies.
Namun, Anies mencatat bahwa Surya Paloh, dalam percakapan mereka, tidak menolak AHY sebagai cawapres.
Paloh sebaliknya menyarankan agar deklarasi bakal cawapres tidak dilakukan dalam waktu dekat. Surya Paloh berpendapat bahwa pencalonan dapat dilakukan lebih lanjut, bukan pada saat itu.
"Saya sampaikan kepada Surya Paloh, dan ketika mendengar itu, beliau tidak menolak, tapi beliau mengatakan begini, 'Itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang'," tutur Anies.
Pada waktu itu, Surya Paloh meminta Anies untuk memutuskan kapan akan melakukan deklarasi bakal cawapres, dan ia mengusulkan agar keputusan tersebut diambil setelah Anies menjalani ibadah Haji.
Sementara itu, Partai Demokrat menekankan agar Anies segera menggelar deklarasi cawapres. Sampai selanjutnya cabut dukungan dari Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (akronim: KPP).
Keputusan tersebut diambil setelah Partai Demokrat mengadakan rapat Majelis Tinggi Partai yang dipimpin oleh Ketua MTP, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Partai Demokrat mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Demokrat tidak lagi berpartisipasi dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena adanya pelanggaran kesepakatan yang telah dibangun selama ini," ungkap Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Malarangeng, Jumat (1/9/2023). [*]
Saat ini, Anies telah membentuk pasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan keduanya telah secara resmi dideklarasikan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Sabtu (2/9) di Surabaya, Jawa Timur.
Sumber: suara