Demokrat Benar-benar Mau Dihabisi Usai Cak Imin Jadi Cawapres Anies

Demokrat Benar-benar Mau Dihabisi Usai Cak Imin Jadi Cawapres Anies

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto mengklaim Partai Demokrat benar-benar mau dihabisi setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Pasalnya sekarang petinggi Demokrat berencana akan dipolisikan oleh NasDem, padahal sebelumnya Demokrat telah ditipu dan dikeroyok terkait urusan cawapres Anies Baswedan.

"Setelah ditipu dan dikeroyok beramai-ramai, sekarang tokohnya dipolisikan oleh Nasdem. Demokrat benar-benar mau dihabisi," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (5/9).

Sementara itu, Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni diketahui akan melaporkan jajaran petinggi dan dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri.

Namun pelaporan tersebut akhirnya batal karena dilarang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan bakal capres Anies Baswedan. 

"Tadi saya di jalan menelepon Ketum. Tapi pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," kata Sahroni kepada wartawan di Bareskrim Polri dikutip dari CNN Indonesia.

"Jadi saya nih sebenarnya sudah siap melaporkan tapi tadi perintah Ketum untuk tidak boleh melaporkan. Kebetulan tadi pak Anies juga WA (whatsapp) saya untuk meminta juga hal yang sama. Pak Anies pengen fokus ke depan ini dalam rangkaian pemenangan strategi pemenangan capres 2024," tambahnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem mengatakan akan melaporkan SBY dan petinggi Demokrat ke Bareskrim Polri. Wakil Ketua Umum Ahmad Ali membenarkan kabar tersebut.

"Benar [SBY akan dilaporkan]," kata Ali saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (2/9). Ali menjawab pertanyaan soal rencana NasDem melaporkan SBY ke Bareskrim.

"Ada beberapa orang pengurus DPP Demokrat yang akan kita laporkan," sambungnya.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita