GELORA.CO -Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengungkapkan bahwa hubungan antara dirinya dan Anies Baswedan telah terjalin lama, jauh sebelum deklarasi sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Cak Imin mengungkapkan sejarah panjang pertemanan mereka yang bermula ketika keduanya adalah mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat itu, Cak Imin belajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), sementara Anies mengikuti program studi ekonomi.
“Saya sangat bersyukur adalah pada dasarnya saya dan Mas Anies ini bukan orang lain. Kami sudah saling kenal amat sangat lama ketika kami belajar di UGM. Saya di FISIPOL dan beliau di ekonomi. Saya aktif sebagai mahasiswa dan beliau juga aktif sebagai mahasiswa. Sudah kenal lama dan kemudian mengikuti alur sejarah masing-masing dan sampailah pada saat Mas Anies jadi capres,” ungkapnya dalam pidatonya di acara Deklarasi Anies-Cak Imin yang berlangsung di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (2/9).
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI itu juga menyebut bahwa dirinya dan Anies telah merasakan ketertarikan antara satu sama lain selama waktu yang lama, dengan keinginan untuk bertemu dan bekerja sama.
Namun, takdir akhirnya mempertemukan mereka dalam sebuah perjuangan yang lebih besar yakni sebagai bakal capres dan cawapres di Pilpres 2024.
“Saya dan Mas Anies sudah lirik-lirikan lama, ingin saling ketemu. Seperti hari ini yang alhamdulillah bisa bukan saja ketemu tapi berjuang bersama-sama untuk bangsa ini,” tegasnya.
Bahkan dia menuturkan berduetnya dirinya dengan Anies sudah diperintahkan sebelumnya oleh sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) Al Mukarom Romo Kiai Kholil Asad di Situbondo.
"Tahun 2021 saya dipanggil, saya dipanggil Al Mukarom Romo Kiai Kholil Asad di Situbondo, beliau adalah putra Kiai Asad Syamsul Arifin pendiri NU. Saya dipanggil, Muhaimin menurut saya kamu harus pasangan sama Anies Baswedan," ungkap Cak Imin menirukan ucapan Kiai Kholil Asad.
Sumber: RMOL