GELORA.CO -Pegiat media sosial Dokter Tifa menyoroti pemeriksaan Rocky Gerung yang dilakukan oleh Bareskrim Polri.
Sebelumnya, Rocky Gerung diperiksa atas kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi usai mengatakan 'bajingan tolol' dalam kritikannya.
Melalui akun X miliknya, @DokterTifa, ia membagikan link berita mengenai penjelasan Bareskrim Polri yang memeriksa Rocky Gerung.
Dalam berita itu, tertulis judul Bareskrim Polri menyatakan bahwa kasus Rocky Gerung yang diperiksa bukan terkait penghinaan terhadap presiden.
"Rocky Gerung diperiksa Bareskrim, kata Bareskrim bukan soal penghinaan terhadap presiden," tulis Dokter Tifa dalam cuitannya pada Jumat (8/9/2023).
Sontak Dokter Tifa pun penasaran dengan kasus yang menjerat Rocky Gerung. Ia bahkan mempertanyakan apakah mungkin Rocky Gerung telah membocorkan rahasia negara, sehingga harus menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.
"Apakah mungkin karena dia (Rocky Gerung) membocorkan rahasia negara?" tanya Dokter Tifa.
Tak hanya itu, Dokter Tifa juga mengkritik pelaporan tersebut. Menurutnya, orang yang mengkritisi pemerintah tidak seharusnya dilaporkan ke polisi.
"Kalau dikit-dikit yang kritis dilaporkan gini, ya udah, saya ke dapur aja sih, masak," kritik Dokter Tifa.
Cuitan Dokter Tifa yang mengkritik pemeriksaan Rocky Gerung langsung mendapatkan perhatian warganet. Terbukti sampai berita ini dipublikasikan, cuitannya sudah dibaca hampir 30 ribu kali dan mendapatkan ribuan tanda suka.
Kolom komentar kritikan Dokter Tifa itu juga dibanjiri beragam opini dari warganet.
"Diperiksa karena 'meludah di sembarang tempat' kali Dok?" sentil warganet.
"Kasusnya bukan penghinaan terhadap presiden, tapi karena dianggap menghina presiden, maka dicari kasus lainnya agar bisa dipidana," sindir warganet.
"Rocky Gerung bagi saya adalah benalu demokrasi yang bertopeng akademis, hanya mencaci tanpa solusi," kritik warganet.
"Rocky Gerung lupa bahwa presiden itu pemimpin semua rakyat NKRI dan Panglima tertinggi ABRI. Oleh kehendak Allah, Jokowi dipercaya jadi presiden. Menghina presiden = menghina Polri, TNI, semua WNI, bahkan menghina Allah yang telah menghendaki dia pimpin. Ini pendapat saya, koreksi bila salah," komentar warganet.
"Kritis boleh, tapi kalau sudah menghina itu sudah berbeda. Antara kritik dan insulting itu sesuatu yang berbeda. Kritik pun harus disertai solusi, bukan hanya kritik tanpa solusi. Orang pintar memberikan kritik dengan solusi," tambah yang lain.
Sumber: suara