GELORA.CO - Tahukah kalian bahwa ada cerita sangat menarik yang terjadi di antara Buya Hamka dan Soekarno pada tahun 60 an silam.
Diceritakan bahwa Buya Hamka pernah dipenjara oleh Soekarno atas beberapa tuduhan yang tidak pernah terbukti kebenarannya.
Ustaz Abdul Somad turut menceritakan kembali kejadian tersebut dalam dakwahnya dimana dirinya disinyalir juga merasa kesal terhadap Buya Hamka.
Dikutip Hops.ID dari akun TikTok @ridhotoubat pada Senin, 25 September 2023, UAS menceritakan secara rinci bagaimana Buya Hamka bisa sampai dipenjara.
"Buya Hamka difitnah mau membunuh Presiden, mau mengganti dasar Negara Republik Indonesia, menjual dokumen negara ke Malaysia, Buya Hamka masuk penjara," ujar Ustaz Abdul Somad.
Bagaimana ia bisa tahu? Rupanya ia membaca sendiri buku Buya Hamka yang berjudul Tasawuf Modern.
"Duduk, tapak kaki sepatu naik ke atas mejanya. Hai Hamka penghianat, menjual Indonesia ke Malaysia," kata UAS menirukan dialog yang ada di dalam buku tersebut.
Bahkan, pada saat dipenjara, Buya sampai ingin mengakhiri hidupnya karena merasa tidak punya harga diri lagi.
"Kebetulan di samping dinding itu ada pisau silet, datang setan berbisik, hai Hamka ambil pisau silet potong urat nadimu, tak ada gunanya kau hidup," ucap UAS.
Seperti yang kita tahu bahwa Buya Hamka merupakan orang cerdas. Ia bahkan memperoleh gelar doktor profesor. Namun, saat itu ia dituduh sebagai penghianat yang melakukan hal keji.
Hari berganti hari, tahun berganti tahun, pemerintahan Soekarno pun runtuh dan digantikan dengan Soeharto.
Akhirnya, Buya Hamka bisa bebas dari penjara yang telah menyiksanya selama 2 tahun 4 bulan.
Ketika ia sedang menikmati hidupnya dengan duduk bersantai di rumah, tiba-tiba datanglah seseorang yang tak dikenal membawa pesan.
Rupanya, orang tersebut diutus untuk menyampaikan secarik kertas yang ditulis langsung oleh Soekarno kepada Buya Hamka.
Isi surat tersebut ternyata sebuah pesan yakni menyolatkan jenazah orang yang memenjarakan dan menyengsarakan hidupnya, yakni Bung Karno.
Mengejutkan, Buya bersedia melaksanakan pesan tersebut meski Soekarno telah berbuat zalim kepadanya.
"Buya Hamka datang dan menyolatkan jenazah. Semua orang heboh," ujar UAS.
Bahkan, saat Ustaz Abdul Somad membaca buku tersebut, ia merasa kesal karena Buya masih mau berbuat baik kepada orang yang telah menyakitinya.
Namun, Ustaz Abdul Somad akhirnya sadar betapa lembutnya hati seorang Buya Hamka meski telah disakiti oleh Soekarno yang juga teman baiknya sendiri, ia tetap membalasnya dengan kebaikan.
"Saya pun waktu membaca buku itu hampir saya campakkan lagi buku itu karena tak sesuai isi buku dengan kemauan saya," ungkapnya.
"Kok mau dia, kok mau Buya Hamka. Andai saya disiksa orang, lalu datang utusannya tolong yang mengimamiku Ustaz Abdul Somad, cari ustaz lain. Aku tak mau, sampai mati takkan ku sholatkan," ucap UAS kesal.***
Sumber: hops.