GELORA.CO - LM, ibu lima anak mengaku dicabuli Kasat Lantas Polres Sikka, AKP Firamudin, Kamis 14 September sekitar pukul 12.00 Wita di kebun contoh milik Unipa Maumere depan Pasar Alok, Kota Maumere.
LM menuturkan, kejadian itu berawal ia hendak menemui Kasat Lantas terkait sepeda motor anaknya yang terkena operasi tilang.
“Saya telpon beliau, karena kami sama-sama dari Bima. Lalu dia minta saya datang ke tempat itu,” terang LM.
Setelah selesai komunikasi urusan kendaraan yang ditilang, kata dia, pelaku tiba-tiba menarik tangannya dan mengajak ke kamar, namun korban mengelak.
Gagal mengajak korban ke kamar, pelaku sempat menciumnya sebanyak dua kali. Pelaku juga meminta melumat bibir korban, namun tidak dilayani.
Tak sampai disitu saja, pelaku mengajak korban berbuat mesum, namun korban tetap menolak.
“Jangan Pak, dosa, kita baru sama-sama umroh,” tolak korban.
Pelaku yang gagal melampiaskan hasrat seksualnya kemudian menawarkan korban bertemu pada malam harinya. Korban pun terpaksa mengiyakan agar bisa segera keluar dari rumah itu.
Malam harinya, pelaku menelepon korban untuk bertemu, namun dilarang suami.
Perempuan dengan status hajjah ini akhirnya bersama kuasa hukum, Meridian Dewanta melaporkan peristiwa itu ke Unit PPA Polres Sikka, Senin 18 September 2023.
Menurut korban, pelaku sempat mengajak korban untuk berdamai. Namun korban tetap melanjutkan laporannya.
Sementara, Kasat Lantas Polres Sikka AKP Firamudin, membantah telah melakukan pencabulan terhadap LM, ibu lima anak di Kabupaten Sikka, NTT.
Ia juga membantah semua keterangan yang disampaikan korban.
“Saya haji, dia hajjah, tidak mungkin saya lakukan itu,” bantah AKP Firamudin.
Dia mengaku saat itu hanya ngobrol biasa dengan pelapor. Dia tidak melakukan tindakan yang mengarah kepada pencabulan.
“Kami ngobrol biasa saja, sempat pegang tangan, itu juga hanya bercanda. Tidak ada tindakan lain. Saya bersumpah demi agama dan keyakinan saya,” katanya.***
Sumber: nttmediaexpress