GELORA.CO - Belasan murid SMP Negeri 22 Tanjung Kertang, Rempang, Kota Batam terpaksa dievakuasi ke Klinik Batalyon Marinir. Belasan murid itu pingsan dan lemas terkena gas air mata yang ditembakkan kepolisian saat bentrokan penolakan pemasangan patok di Pulau Rempang, siang ini.
M Nazif, Kepala sekolah SMP Negeri 22 Tanjung Kertang, Rempang, Kota Batam mengatakan, belasan siswanya pingsan terkena gas air mata.
"Kejadiannya tadi sekitar pukul 10.00 WIB, terlihat asap di halaman sekolah dan masuk ke ruangan kelas. Jadi kami evakuasi anak-anak," kata Nazif.
Nazif menjelaskan anak-anak tersebut dievakuasi ke hutan yang tak jauh di belakang sekolah. Namun saat proses evakuasi, anak-anak dan guru yang telah menghirup gas air mata lemas dan pingsan.
"Jadi tadi kita evakuasi anak murid dan guru ke hutan untuk menghindari asap dan gas air mata. Tapi saat prosesnya banyak anak dan guru yang lemas dan pingsan," ujarnya.
Kepala sekolah SMPN 22 itu mengatakan gas air mata itu terjatuh di depan gerbang. Jaraknya sekitar 30 meteran dari sekolah. Namun karena arah angin yang mengarah ke sekolah sehingga asap gas air mata masuk ke sekolah.
"Proyektil gas air mata tidak masuk sekolah, tapi jatuh dekat gerbang bawah sana lebih 30 meter dari sekolah. Angin mengarah ke sini. Anak-anak kita terimbas jadinya," ujarnya.
"Asap gas air mata lumayan pekat. Seperti awan asap," tambahnya.
SMPN 22 Tanjung Kertang, Rempang, Kota Batam itu sendiri memiliki 354 orang siswa. Untuk guru dan tata usaha di sekolah tersebut berjumlah 24 orang.
"Anak-anak yang terdampak sekitar belasan. Jumlah pastinya masih kita hitung. Mereka dilarikan ke rumah sakit Marinir," ujarnya.
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad dikonfirmasi terkait kejadian itu mengatakan, Polda Kepri hanya mem-back up kegiatan tersebut. Kendali penuh kegiatan di Rempang oleh Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto.
"Semua ini adalah kendali penuh Kapolresta Barelang dan Polda Kepri hanya bersikap Memback-up, silahkan terkait SOP yang dijalankan bisa ke Kapolresta," ujarnya.
Sumber: detikcom