Anies Respons Pernyataan Viral Panglima TNI soal Kerahkan Prajurit untuk Piting Warga Rempang

Anies Respons Pernyataan Viral Panglima TNI soal Kerahkan Prajurit untuk Piting Warga Rempang

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Baru-baru ini beredar video soal pernyataan Panglima TNI Yudo Margono di media sosial soal buntut kericuhan Pulau Rempang. Sontak, pernyataan tersebut menuai reaksi dari publik hingga tokoh publik. 

Bahkan, Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan juga merespons pernyataan Panglima TNI, Yudo Margono yang meminta anggotanya piting warga Pulau Rempang, Kepulauan Riau, jika masih tidak mau digusur.

Anies mengaku tidak berani memberikan komentar lantaran belum melihat sendiri pernyataan yang disampaikan oleh Yudo Margono.

"Saya belum lihat pernyataan lengkapnya, nanti kalau udah lihat baru komentar," kata dia, saat konferensi pers, di DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (15/9/2023) malam hari. 

Seperti ketahui, baru-baru ini beredar video soal pernyataan Panglima TNI Yudo Margono di media sosial terkait kericuhan Pulau Rempang. Sontak, pernyataan tersebut menuai reaksi dari publik hingga tokoh publik.

Pasalnya, dalam video yang beredar, Panglima TNI Yudo Margono menyampaikan, untuk Demo di Pulau Rempang begitu anarkis. 

"Orang sudah diam, terus diambil batu langsung dilemparkan (ke polisi). Ini kan udah seperti orang yang lagi bunuh hewan gitu loh," kata  Panglima TNI Yudo Margono seperti yang dikutip dari media sosial twitter milik Rizal Ramli, Jumat (15/9/2023). 

"Seperti bunuh hewan pakai batu gede langsung dilemparkan begitu," sambungnya. 

Kemudian, Panglima TNI Yudo Margono katakan, apalagi yang demo bukan lagi orang asli setempat melainkan orang luar yang datang. 

"Ini berarti sudah masuk ke ranah pidana. Ya kalau seperti itu, ya nanti kita berikan. Saya tidak memberikan itu, karena saya khawatir, karena anak-anak ini nanti mindsetnya berubah nanti, kembali lagi seperti orde baru," pungkas  Panglima TNI Yudo Margono. 

Sambungnya menjelaskan, ini sebenaranya tugas kepolisian, namun bila kepolisian tidak mampu, baru TNI yang maju. 

"Saya melihat kemarin itu, mampu, tapi mampu kok diam saja digebuki, atau memang apa namanya. Karena saya lihat bertahan saja kan, saya lihat dengan anu yang di atas dan menumpuk jadi satu, dan sementara pendemonya ini bawa batu besar-besar itu, dilemparkan ke itu, kayak lempari itu," pungkasnya.

"Ya kan TNI-nya umpanya, masyarkatnya 1.000 ya kita keluarkan 1.000. Satu meting satu itu kan selesai. Nggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu dipiting nggak? ya itu dipiting aja satu-satu," sambungnya menjelaskan.

Bahkan,  Panglima TNI Yudo Margono katakan, pihaknya khawtir pakai alat, bila bertahan saja menggunakan alat, takutnya dilempari. 

"Anak-anak berani maju terus untuk bertahan, tetapi kalau dilempari, ngamuk juga sampean itu. Ada itu alat di Babek. Kita punya itu alat-alat baru," katanya.

Sambungnya mengatakan, apabila alat yang lama tidak dipakai di Babek. Panglima TNI Yudo Margono perintahkan kepala Babek untuk mengeluarkannya, agar dipakai dan keluar dari gudang.

Sumber: tvone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita