Wagner Group Bersumpah Bakal Balas Dendam atas Kematian Yevgeny Prigozhin

Wagner Group Bersumpah Bakal Balas Dendam atas Kematian Yevgeny Prigozhin

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota organisasi tentara bayaran Rusia, Wagner Group, bersumpah akan balas dendam atas kematian pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin, dalam kecelakaan jet pribadi yang terjadi pada Rabu (23/8).

Menurut otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, nama Prigozhin termasuk di antara 10 penumpang yang berada di dalam jet Embraer-135 sebelum jatuh di wilayah Tver. 

Dikutip dari Newsweek, ancaman balas dendam ini dilaporkan oleh channel berita Rusia di Telegram, Mozhem Obyasnit (Kami Bisa Jelaskan), pada Kamis (24/8). 

Dikatakan bahwa saat ini para anggota Wagner berencana untuk membalas dendam kepada Presiden Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu atas kematian Prigozhin. 

Channel Telegram lain yang terafiliasi dengan Wagner, Wagner Play, menuding Putin adalah otak di balik pembunuhan Prigozhin. 

Atas dasar itulah, seraya mengucapkan sumpah serapah mereka bertekad meluncurkan pemberontakan bersenjata untuk kedua kalinya agar melumpuhkan Kremlin. 

"Ada rumor tentang kematian kepala Wagner Yevgeny Prigozhin. Kami secara langsung mengatakan bahwa kami mencurigai para pejabat Kremlin yang dipimpin oleh Putin melakukan upaya untuk membunuhnya," tulis Wagner Play. 

"Jika informasi tentang kematian Prigozhin dikonfirmasi, kami akan mengorganisir 'Pawai Keadilan' kedua di Moskow! Dia lebih baik masih hidup, ini demi kepentingan Anda sendiri," sambung mereka.

Adapun ancaman ini muncul sehari setelah channel Telegram Wagner Grey menuding Kementerian Pertahanan Rusia telah menembak jatuh jet pribadi yang ditumpangi Prigozhin. 

"Jet pribadi itu ditembak jatuh di langit di atas wilayah Tver oleh pasukan pertahanan udara Kementerian Pertahanan Rusia," tulis Wagner Grey, seperti dikutip dari Al Arabiya. 

Hingga berita ini dirilis, Kremlin belum memberikan tanggapan resmi atas serangkaian ancaman-ancaman yang berpotensi memecah belah Rusia dari dalam tersebut. 

Badan Federal Transportasi Udara Rusia, pada gilirannya, mengaku telah membuka penyelidikan atas penyebab kecelakaan jet pribadi Embraer-135 yang dikonfirmasi bahwa ada nama Prigozhin sebagai penumpangnya. 

"Investigasi terhadap kecelakaan pesawat Embraer yang terjadi di Wilayah Tver malam ini telah dimulai. Menurut daftar penumpang, nama depan dan belakang Yevgeny Prigozhin termasuk dalam daftar ini," jelas mereka, seperti dikutip dari TASS.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita