Utang Menggunung dan Gagal Bayar, Erick Thohir Sebut Waskita Karya Terancam Pailit

Utang Menggunung dan Gagal Bayar, Erick Thohir Sebut Waskita Karya Terancam Pailit

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Tak sedang bercanda, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kondisi keuangan PT Waskita Karya Tbk sudah sangat genting. Kegentingan ini usai emiten dengan kode saham WSKT ini mengumumkan tidak dapat membayar bunga dan pokok obligasi untuk kedua kalinya.

Atas kondisi ini Erick Thohir pun berniat membawa BUMN Karya tersebut ke Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atau kondisi pailit.

"Itu yang kita lagi duduk dengan menteri keuangan, prosesnya seperti apa. Kalau kita kan kemarin, salah satunya opsinya ada PKPU atau restrukturisasi total yang ini kita dorong," katanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta yang dikutip Selasa (8/8/2023).


Meski begitu, Erick belum bisa memberikan kepastian apakah persoalan utang ini dibawa ke PKPU. "Saya nggak mau jawab itu dulu," imbuhnya.

Asal tahu saja WSKT kembali tidak mampu membayar bunga ke-12 dan melunasi pokok atas obligasi berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 yang jatuh tempo pada tanggal 6 Agustus 2023.

Pada 5 Mei 2023 lalu, WSKT juga gagal bayar bunga ke-11 dari obligasi tersebut dan telah dinyatakan lalai oleh Wali Amanat pada tanggal 30 Mei 2023.


Secara rinci utang pokok Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 bernominal Rp135,5 miliar akan jatuh tempo 6 Agustus 2023. Utang ini memiliki bunga 10,75 persen per tahun, artinya bunga yang harus dibayar mencapai Rp14,56 miliar.

Selain itu, WSKT juga memiliki utang obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan depan, yaitu Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri B bernominal Rp941,75 miliar dengan masa jatuh tempo pada 28 September 2023. Obligasi ini memiliki tingkat bunga 9,75 persen per tahun, sehingga bunga pembayaran mencapai Rp91,82 miliar.

Secara total, sepanjang semester I/2023 WSKT mencatatkan total liabilitas atau utang senilai Rp84,31 triliun. Jumlah utang tersebut naik 9,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp77,2 triliun.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita