GELORA.CO - Ilham Aidit terang-terangan bela Panji Gumilang, bahkan sebut sang Pimpinan Ponpes Al Zaytun merupakan sosok pluralis seperti Gus Dur.
Kontroversi Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang memasuki babak baru.
Setelah Panji Gumilang Ponpes Al Zaytun resmi ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, pada Rabu (2/8/2023) kemarin.
Menjelang penetapan tersangka Panji Gumilang, anak dari DN Aidit, yakni Ilham Aidit sempat masih membela Panji Gumilang.
Bahkan Ilham Aidit menyebut jika Panji Gumilang mirip dengan sosok Gus Dur.
Dalam Program Catatan Demokrasi tvOne Ilham Aidit mengungkapkan pendapatnya tentang sosok kontroversi Panji Gumilang.
Ilham Aidit secara terang-terangan menyebut jika Panji Gumilang merupakan tokoh pluralis.
Bahkan Ilham Aidit menyebut ada kemiripan Panji Gumilang dengan tokoh pluralis Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Hal itu Ilham Aidit ungkap setelah dirinya diundang dalam acara peringatan 1 Muharam 1445 Hijriah di Ponpes Al Zaytun beberapa waktu lalu.
"Saya lihat apa yang saya lihat, saya rasakan. Saya pikir saya pasti sepakat apa yang kita lihat disana," katanya.
Ilham Aidit mengatakan apa yang dilihat di Al Zaytun bukanlah sebuah rekayasa seolah-olah saat itu (saat 1 Muharram) Pancasilais.
Bahkan Ilham Aidit tidak percaya bahwa sejak puluhan tahun lalu Panji Gumilang telah melakukan rekayasa seolah-olah pancasilais, cinta tanah air, hingga gemar toleran.
"Hari itu yang saya lihat adalah ketulusan mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza. Saya enggak percaya ada 8000 santri yang diajarin untuk bermuka dua," tuturnya.
Bahkan sebelum acara peringatan 1 Muharram, Ilham Aidit mengaku diajak makan malam bersama tamu lain hingga para wali santri dari beberapa daerah.
Ilham mengaku bertanya langsung dengan para orang tua para santri untuk mengetahui kebenaran kontroversi yang selama ini terjadi.
"Suasana 1 Muharram itu suasana yang lepas. Saya lebih percaya bahwa yang hadir itu adalah orang-orang yang punya jiwa yang bebas dan modern, membuat saya sangat terkesan," tuturnya.
Bahkan Ilham Aidit mengaku terkesan dengan hadirnya sejumlah pembicara yang berasal dari berbagai macam latar belakang.
"Bahwa pondok pesantren ini mengedepankan pluralisme, humanisme, toleransi, perdamaian, persatuan," ujarnya.
Selain mengobrol langsung dengan para tamu lain sesama pembicara di Al Zaytun dan para wali santri, Ilham Aidit juga mengaku banyak mengobrol langsung dengan Panji Gumilang.
"Sepanjang saya disana itu, saya lihat bahwa orang ini (Panji Gumilang) sering kali bicara persatuan. Saya tidak tahu apakah itu benar? Tapi saya lihat itu tulus. Toleransi, kemudian pluralis," katanya.
"Dia mengundang begitu banyak kalangan ya dari berbagai banyak kalangan. Menurut saya aneh juga ya tiba-tiba orang yang senang sekali bergaul dengan banyak orang boleh bercuriga apa saja, Tapi pada dasarnya jiwanya adalah pluralis, itu Gus Dur banget menurut saya. Gus Dur banget pluralis, humanis," tambahnya.
Kemudian selain itu menurutnya sosok Panji Gumilang juga kerap membicarakan soal persatuan hingga kecintaan terhadap tanah air juga.
Meski begitu Ilham Aidit mengaku tak memiliki kepentingan apapun baik terhadap Panji Gumilang maupun Al Zaytun.
"Saya tidak mendapatkan apa-apa dari mereka. Cuma orang ini yang dibilang orang yang zalimi ternyata berbeda," katanya.
Hal ini serupa dengan nasibnya yang selama ini organisasi atau komunitas yang sama-sama sejak berpuluh-puluh tahun juga dizalimi.
"Tumbuh empati saya melihat orang yang tiba-tiba punya niat baik tapi kemudia difitnah, dihoax, dan sebagainya," katanya.
Sumber: tvone