GELORA.CO - Anggota tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said menilai banyak pihak ingin mengerdilkan atau downgrade prestasi Bacapres KPP sekaligus Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal itu dia ucapkan untuk menyoroti Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan satu alasan Sodetan Ciliwung mangkrak karena Pemprov DKI Jakarta era Anies tak membebaskan lahan.
"Banyak usaha untuk men-downgrade prestasi Anies, dan selama ini semua usaha itu gagal," ujar Sudirman kepada CNNIndonesia.com, Senin (31/7).
Dia mengklaim pernyataan Jokowi tak sesuai data dan fakta yang objektif. Dia menilai pernyataan presiden itu akan mengundang simpati masyarakat untuk Anies.
"Data dan fakta obyektif menjawab dengan kuat dan mengalahkan opini subyektif. Yang terjadi malah sebaliknya, Anies Baswedan makin mendapat simpati dari masyarakat," tuturnya.
Sudirman juga mengklaim dukungan masyarakat yang meluas buat Anies untuk Pilpres 2024 akan terus terjadi. Dia mengklaim hal tersebut dia lihat dari survei-survei nasional yang tengah beredar.
"Sepertinya tren ini akan berlanjut, terlebih melihat hasil survei terkini," klaimnya.
Sebelumnya, Jokowi kala meresmikan Sodetan Ciliwung mengungkap alasan proyek yang digagasnya saat masih menjabat Gubernur DKI itu baru selesai sekarang. Salah satunya, kata dia, karena Pemprov DKI Jakarta selama ini tak membebaskan lahan yang diperlukan.
Jokowi mengatakan proyek pengendalian banjir ini sangat bergantung dengan pembebasan lahan. Proyek ini kembali berjalan setelah Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Heru Budi Hartono membebaskan lahan.
"Saat itu kegiatan pengeboran berhenti karena pembebasan tanahnya tidak diselesaikan oleh Pemprov DKI. Sekarang rampung dan juga selesai," kata Jokowi di Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (31/7).
Jokowi mengatakan Sodetan Ciliwung ini juga berhasil diselesaikan karena kerja sama pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR bersama-sama menuntaskan proyek ini.
Meski begitu, Jokowi mengingatkan upaya penanganan banjir Jakarta belum selesai. Saat ini, pemerintah baru menyelesaikan Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Bogor.
Selain itu, pemerintah melakukan normalisasi sungai Ciliwung dan membangun Banjir Kanal Timur. Pemerintah juga baru menuntaskan Sodetan Ciliwung.
"Itu pun baru mengurangi banjir kurang lebih 62 persen. Sudah dikerjakan kira-kira 11 tahun yang lalu. Mengeluarkan biaya Rp1,15 triliun sepanjang 1,2 kilometer, dua terowongan, dan bisa mengurangi banjir di 6 kelurahan," ujarnya.
Sumber: cnnindonesia