GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi bicara soal potensi partai yang diketuai Zulkifli Hasan bermitra dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Diketahui, koalisi Gerindra PKB itu sudah menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres.
Menurt Viva, PAN saat ini belum menentukan bakal calon presiden yang akan didukung. Untuk itu, partai berlambang matahari itu menjalin komunikasi dengan Gerindra dan PDIP yang masing-masing mendukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Untuk KKIR, Viva mengatakan pihaknya tidak hanya melakukan pendekatan dengan Partai Gerindra, tetapi juga dengan PKB.
Menurut Viva, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memiliki kedekatan. Dia menilai lambang matahari yang dimiliki PAN dan simbol bumi yang dimiliki PKB harus bersatu.
"Bang Zul dengan Cak Imin itu dekat sebenarnya. Jadi, PAN begitu, PKB begitu. Tetapi kalau dilihat, PKB simbol bumi ya kan? PAN simbol matahari. Jadi, bumi dan matahari itu harus bersatu," kata Viva di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).
Dengan begitu, Viva Yoga menyebut PAN tidak menutup kemungkinan membangun kerja sama politik kepada partai manapun, termasuk PKB.
"Jadi, masih relatif masih longgar, masih cair, dan tentunya juga akan segera diputuskan nanti. Sebelum tanggal 19 Oktober, tentunya itu seluruh partai politik sudah akan memutuskan pasangan calon yang akan diusung di pilpres 2024," ujar dia.
Persilakan PAN dan Golkar Gabung
Sebelumnya, Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda mempersilakan Partai Golkar dan PAN bila ingin bergabung dalam atau KKIR. Namun, KKIR memiliki syarat tertentu.
Huda menekankan kedua partai tersebut harus patuh dengan syarat yakni menerima Ketua Umum PKB Cak Imin sebagai Cawapres untuk Prabowo Subianto.
"Sebagai teman sesama partai politik ya intinya kalau mereka maju sendiri monggo karena (Golkar dan PAN) juga sudah cukup kan 20 persen presidential threshold. Kalau mau gabung monggo, tapi semangatnya kami sudah Cak Imin, Pak Prabowo dan Cak Imin sudah duluan. Artinya, power sharing-nya ya di luar cawapres," tutur Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023).
Sumber: suara