Soal Cawapres Anies, IPO: Keinginan Surya Paloh Lebih Masuk Akal Ketimbang Andi Arief

Soal Cawapres Anies, IPO: Keinginan Surya Paloh Lebih Masuk Akal Ketimbang Andi Arief

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah berpandangan, keinginan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh lebih masuk akal ketimbang Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief. Meskipun, keduanya mempunyai argumentasi yang baik.

“Surya Paloh lebih rasional dibanding Andi Arief. Tetapi membaca posisi keduanya wajar saja terjadi silang pandangan,” ujar Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/8).

Menurut Dedi, Andi Arief sebagai Ketua Bappilu Partai Demokrat, tentu memerlukan kejelasan karena jika Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dipilih, itu menjadi momentum propaganda politik yang cukup kuat bagi Demokrat.

“Tetapi menentukan cawapres lebih awal dibanding rival, berisiko dijadikan tolok ukur dalam menentukan strategi,” tutur Dedi.

Atas dasar itu, pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai keinginan Nasdem mendeklarasikan cawapres di akhir lebih masuk akal. Sebab, dengan opsi ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bisa membaca alur strategi rival politiknya.

“Untuk itu, sudah mestinya cawapres Anies diumumkan last minute, demi kepentingan koalisi dan untuk membaca lawan,” demikian Dedi.

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, sebelumnya menilai cawapres pendamping Anies Baswedan lebih baik dideklarasikan di akhir. Sebab, menurutnya, konstelasi politik menjelang Pilpres 2024 masih sangat cair.

"Ibarat pertandingan sepak bola internasional seperti Piala Dunia yang kawan-kawan ikuti, dua menit terakhir, bisa berubah semuanya. Nasdem juga belajar itu. Jadi pengumuman cawapres Anies di akhir bukan karena koalisi tidak solid," kata Surya Paloh, Senin (7/8).

Sementara, Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief tidak setuju dengan keinginan Surya Paloh, dan meminta deklarasi cawapres Anies Baswedan dilakukan jauh sebelum masa pendaftaran ke KPU.

"Partai Demokrat berbeda pendapat dengan Pak Surya Paloh," ucap Andi dalam pernyataannya di media sosial X, platform yang sebelumnya bernama Twitter, @Andiarief_ dikutip Senin (7/8).

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah berpandangan, keinginan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh lebih masuk akal ketimbang Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief. Meskipun, keduanya mempunyai argumentasi yang baik.

“Surya Paloh lebih rasional dibanding Andi Arief. Tetapi membaca posisi keduanya wajar saja terjadi silang pandangan,” ujar Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/8).

Menurut Dedi, Andi Arief sebagai Ketua Bappilu Partai Demokrat, tentu memerlukan kejelasan karena jika Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dipilih, itu menjadi momentum propaganda politik yang cukup kuat bagi Demokrat.

“Tetapi menentukan cawapres lebih awal dibanding rival, berisiko dijadikan tolok ukur dalam menentukan strategi,” tutur Dedi.

Atas dasar itu, pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai keinginan Nasdem mendeklarasikan cawapres di akhir lebih masuk akal. Sebab, dengan opsi ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bisa membaca alur strategi rival politiknya.

“Untuk itu, sudah mestinya cawapres Anies diumumkan last minute, demi kepentingan koalisi dan untuk membaca lawan,” demikian Dedi.

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, sebelumnya menilai cawapres pendamping Anies Baswedan lebih baik dideklarasikan di akhir. Sebab, menurutnya, konstelasi politik menjelang Pilpres 2024 masih sangat cair.

"Ibarat pertandingan sepak bola internasional seperti Piala Dunia yang kawan-kawan ikuti, dua menit terakhir, bisa berubah semuanya. Nasdem juga belajar itu. Jadi pengumuman cawapres Anies di akhir bukan karena koalisi tidak solid," kata Surya Paloh, Senin (7/8).

Sementara, Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief tidak setuju dengan keinginan Surya Paloh, dan meminta deklarasi cawapres Anies Baswedan dilakukan jauh sebelum masa pendaftaran ke KPU.

"Partai Demokrat berbeda pendapat dengan Pak Surya Paloh," ucap Andi dalam pernyataannya di media sosial X, platform yang sebelumnya bernama Twitter, @Andiarief_ dikutip Senin (7/8).

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita