GELORA.CO - Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia, Rizal Ramli menyindir baju adat yang digunakan Presiden Jokowi saat upacara Kemerdekaan Indonesia ke-78 di Istana Negara pada 17 Agustus lalu. Dia menyebut baju itu melambangkan keinginan Jokowi untuk membangun dinasti politik.
"Hari ini Jokowi bercita-cita untuk jadi raja di Indonesia, lihat saja dandanannya . Kalau pakai pakaian daerah ya yang biasa dong, ini pakaian daerah raja-raja, Raja Amangkurat pula lagi , pengkhianat no 1 di indonesia" ujar Rizal saat menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin, 21 Agustus 2023.
Rizal mengatakan masyarakat selama ini tertipu dengan tampang Jokowi yang merakyat dan lugu. Padahal, menurut dia, hati presiden hanya untuk oligarki dan mengganggap hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.
"Hatinya untuk oligarki , dia sendiri yang kepengen jadi oligarki dan keluarganya. Ini merupakan penghianatan . Selain kebijakannya yang bikin miskin, tindakannya bikin rakyat susah, selalu belain asing termasuk Cina dan kedua dia sendiri ambisnya pengen bikin kerajaan " kata dia.
Presiden pakai baju Raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat
Pada upacara HUT RI ke-78 di Istana Negara 17 Agustus lalu, Jokowi terlihat mengenakan baju adat Ageman Songkok Singkepan Ageng. Umumnya, baju Ageman dipakai oleh para Raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat dalam acara Enggar Eggar soho Tedhak Loji.
Pakaian tersebut biasanya digunakan raja keluar dari keraton dengan menaiki kereta kuda diikuti dengan perangkat keraton untuk terjun langsung melihat kondisi kawulo atau masyarakat.
Rizal yang mendatangi KPK bersama mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Amien Rais, pun mengaku prihatin dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang semakin ganas saat ini. Dia menilai praktek KKN semakin mengganas di era Jokowi.
" 25 tahun yang lalu kami berjuang supaya Indonesia bebas dari KKN . Ternyata hari ini kok malah KKN nya lebih gawat . Selama pemerintahan Jokowi ,KKN makin ganas," kata Rizal.
Minta KPK terus berjuang berantas KKN
Rizal pun menginginkan KPK kembali ke khittahnya untuk terus berjuang melawan nepotisme dan korupsi tanpa memandang bulu, siapapun pejabatnya. Dia memberi contoh Korea Selatan yang maju karena berani mengambil tindakan tegas untuk menghukum para koruptor tanpa pandang bulu.
“Contohnya di Korea, tiga mantan presiden, jenderal diadili karena korupsi, satunya sipil, perempuan anaknya Park Chun Hae diadili karena korupsi,” kata dia. “Hari ini di Korea pejabat gak ada berani korupsi, gak berani ngacau-ngacau soal uang negara. Mereka betul-betul mengabdi untuk kemajuannya bangsa dan rakyatnya."
Namun di era Jokowi saat ini, lanjut Rizal Ramli, terlalu banyak pejabat yang bukannya menegakkan UUD 45, namun malah merusak cita-cita bangsa.
“Indonesia hari ini kebanyakan oknum, partai bukan menegakkan UUD 45 tapi malah merusak pelaksanaan dan cita-cita kemerdekaan,” kata dia.
Sumber: tempo